Manajer Media Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Minggu, mengatakan, stok premium tercatat mencapai 10 hari dan minyak tanah cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 17 hari ke depan.
"Kami juga akan terus menambah pasokan BBM," katanya.
Ia meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan BBM tersebut.
Wianda juga menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Himpungan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Satkorlak dan Pemda setempat terus memasok BBM ke tempat-tempat pengungsian.
Sebelumnya diberitakan ketersediaan BBM terutama di kawasan pengungsian bencana Gunung Merapi di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, langka akibat pembatasan pembelian yang diberlakukan distributor minyak tanah dan premium.
Sekretaris Desa Banjararum, Kalibawang, Erna mengatakan, pembelian premium di SPBU harus dengan pengawalan polisi karena petugas tidak percaya BBM tersebut dibeli untuk kepentingan pengungsi.
Premium itu digunakan untuk menghidupkan genset.
Jumlah pengungsi Merapi yang berasal dari Kabupaten Muntilan dan Magelang, Jawa Tengah, yang berada di Kulon Progo tercatat sekitar 2.500 orang.
Di Balai Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, pengungsi dari Muntilan dan Magelang, Jawa Tengah, berjumlah 986 orang.
Selanjutnya, di Balai Desa Banjararum sebanyak 769 orang, Balai Desa Banjarasri 120 orang, dan Kecamatan Sentolo 169 orang.
(T.K007/N002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010