Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Bidang Informasi, Heru Lelono, menyatakan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), M. Jusuf Kalla, untuk bersama-sama membantu menangani bencana telah disanggupi oleh Wakil Presiden periode 2004-2009 itu.
"Pak Jusuf Kalla dengan jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan siap membantu penuh pemerintah dalam menangani berbagai bencana," kata Heru di Jakarta, Minggu.
Heru menambahkan, Presiden Yudhoyono meminta PMI untuk terus berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Presiden Yudhoyono minta PMI terus berkoordinasi dengan BNPB yang sudah ditunjuk Presiden menjadi komandan penanggulangan bencana Merapi," ujar Heru.
Selain itu, kata Heru, Presiden Yudhoyono juga mengapresiasi saran dan pikiran PMI.
"Presiden Yudhoyono juga mengapresiasi pikiran dan saran-saran PMI. Diskusi seperti ini, kata Presiden, efektif dan memperkaya alternatif untuk menangani bencana. Yang penting semua harus bertujuan untuk membantu korban," kata Heru Lelono.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Sabtu (6/11).
Pertemuan itu terkait penanganan bencana letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Presiden Yudhoyono bertemu Jusuf Kalla usai membuka rapat kabinet terbatas bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri ESDM Darwin Saleh, Menteri Pekerjaaan Umum Djoko Kirmanto, Menhub Freddy Numberi, dan Mensos Salim Segaf Al Jufri.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengeluarkan lima instruksi terkait penangganan bencana letusan gunung Merapi.
Presiden telah menunjuk Kepala BNPB Syamsul Muaarif menjadi komando dalam menangani bencana tersebut.
Selain itu, Presiden Yudhoyono juga akan berkantor di DIY Jogyakarta guna memantau langsung penanganan bencana erupsi Gunung Merapi.
(T.ANT-134/A041/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010