Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW NU Jatim) segera mengirimkan 200 anggota Brigade Tanggap Bencana yang sudah terlatih (Social Emergency Response/SER) milik NU.

"Sejak ada gejala Merapi akan meletus, kami sudah mengirimkan tim ke sana, tapi masih 20 anggota brigade dan belasan tenaga medis, kemudian 200 anggota brigade akan segera ke sana," kata Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah, di Surabaya, Minggu.

Selain itu, katanya, pihaknya juga sudah menyerukan warga NU untuk melakukan Shalat Ghaib dan melakukan penggalangan dana masyarakat lewat Posko SER PWNU Jatim di Kantor PWNU Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya.

Senada dengan itu, Ketua SER PWNU Jatim, Rubaidi, mengatakan SER sebagai badan tanggap bencana milik PWNU Jatim sudah lima kali dilatih untuk mengenal medan, SAR, kesehatan, evakuasi hingga melakukan rehabilitasi.

"Kami memiliki 300 personel Brigade Tanggap Darurat yang `on call` (siap digerakkan sewaktu-waktu) untuk membantu penanganan bencana mulai banjir, longsor, atau lainnya," katanya.

Pada 27 Oktober hingga 4 November 2010, pihaknya sudah mengirimkan 20 personel Brigade Tanggap Darurat ke kawasan Merapi.

Setelah itu, pada 5 hingga 12 November ada 10 orang anggota dari tenaga medis. "Seminggu lagi, kami akan segera memberangkatkan 200 personel yang sudah siap melakukan rehabilitasi dan evakuasi," katanya.

Menurut dia, SER PWNU Jatim memang sengaja tidak mengirimkan bantuan dalam bentuk pangan, karena hasil survei 20 anggota Brigade Tanggap Bencana yang berangkat terlebih dulu, diinformasikan bantuan pangan sudah berlebihan.

"Yang jadi masalah di sana bukan bantuan pangan, namun dua hal yakni bantuan obat-obatan dan tenaga evakuasi. Kalau ada bantuan pangan tapi tidak terdistribusi dengan baik, tentu percuma," katanya.

Oleh karena itu, katanya, PWNU Jatim akan lebih fokus pada bantuan medis dan tenaga terlatih yang siap melakukan evakuasi, rehabilitasi, dan distribusi pangan ke lokasi bencana.

Erupsi Gunung Merapi telah mengakibatkan puluhan korban tewas tersapu awan panas yang dimuntahkan salah satu gunung api aktif di dunia itu.
(T.E011/D010/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010