Para peneliti mengatakan bahwa seperlima pemakai sepatu tumit tinggi itu memilih yang sepatu yang sangat tinggi sehingga pergelangan kaki terkilir bahkan otot tendonnya robek.
Sepertiga dari pemakai tumit tinggi bahkan jatuh dengan muka membentur lantai, akhirnya gigi tanggal atau pergelangan tangan patah.
Jajak pendapat dari 3.000 perempuan, yang diterbitkan akhir pekan ini menyebutkan cedera lainnya gara-gara fashion itu, seperti pergelangan kaki yang patah dan lutut terkilir.
Tapi, enam dari sepuluh perempuan memilih lebih baik meringis menahan sakit dan terus memakai sepatu hak tinggi, daripada berkompromi soal alas kaki untuk acara resmi.
Lisa McCarten dari Hotter Shoes, mengatakan: "Sulit untuk membayangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditahan demi mengenakan sepatu seperti itu. Membeli sepatu bukan pekerjaan mudah karena perempuan selalu ingin sepatu yang cocok dengan baju dan mengabaikan nyeri yang akan dialami."
Penelitian terhadap perempuan usia 18 hingga 65 juga menemukan bahwa 89 persen responden mengaku sepatu yang tidak nyaman telah merusak acara mereka. Hanya dua persen yang mengatakan tidak memakai sepatu hak tinggi.
(ANT/A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010