Pekalongan (ANTARA News) - Sejumlah pengrajin batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai menghentikan pesanan barang dari para konsumen karena mereka tidak mampu lagi mengikuti laju kenaikan harga bahan baku batik.
Ketua Paguyuban Serikat Pembatik Pasirsari Kota Pekalongan, Sodikin di Pekalongan, Minggu, mengatakan kenaikan harga bahan bahan baku batik yang terjadi dalam beberapa pekan ini mengakibatkan pengrajin kesulitan melayani pesanan.
"Saat ini sejumlah perajin batik mulai menghentikan order dari pengusaha karena harga bahan baku batik terus semakin naik," katanya.
Menurut dia, harga bahan baku jenis katun semula Rp5.700 per yard kini naik mencapai Rp7.800 per yard, jenis rayon dari Rp6.000 per yard naik Rp7.900 per yard, jenis dobi Rp10 ribu per yard naik Rp10.700 per yard, dan viskos semula Rp11 ribu naik Rp12.000 per yard.
Jika pun ada pengrajin yang masih membatik, katanya, kemungkinan karena mereka harus memenuhi pesanan dari pengusaha yang belum terselasaikan.
"Namun yang pasti, sejumlah pengrajin yang sudah tak menanggung beban pesanan, mereka lebih memilih berhenti menerima order," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Pekalongan, Slamet Prihantono mengatakan pemkot segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil langkah yang tepat agar pengrajin batik tetap bisa beraktivitas lagi.
"Jujur saja, akibat ketergantungan untuk mendapatkan bahan baku batik dari negara lain cukup merepotkan. Namun, untungnya kualitas produk batik kita tidak kalah dengan negara lain," katanya.(*)
(U.KR-KTD/A030/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010