"Saya tegaskan abu vulkanik tidak sampai Jakarta, termasuk Bandara Soekarno Hatta," katanya usai rapat kabinet terbatas tentang tanggap darurat bencana Gunung Merapi yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, sejumlah maskapai penerbangan asing menunda dan membatalkan jadwal penerbangan ke Jakarta itu bukan karena ada abu vulkanik, melainkan dampak negatif dari "notice to airman" yang dikeluarkan maskapai penerbangan Australia.
"Pihak Australia mengeluarkan `notice to airman` yang sekaligus dikaitkan dengan pergerakan vulkanik. Peringatan itu membuat maskapai penerbangan lain khawatir, padahal peringatan tersebut tidak benar," katanya.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan data yang akurat, karena Kementerian Perhubungan selalu bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
"Kami selalu memantau pergerakan awan panas dari Gunung Merapi, dan hingga kini abu vulkanik yang dikeluarkan gunung itu tidak mengarah ke Jakarta," katanya.
Menurut dia, hingga kini Bandara Soekarno Hatta berada dalam kondisi kondusif untuk penerbangan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Buktinya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia tetap lancar melayani penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta menuju Jepang dan Dubai," katanya.(*)
(U.B015/M008/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Bukankah pergerakan angin global selalu dari arah barat dan timur, apakah tidak keliru mengeluarkan warning demi keselamatan?
Wong seismograf dimerapi saja banyak yang tidak berfungsi dan prooses penggantianya lama sampai menunggu korban ratusan kok malah bicara \"jet engine\"....weird mas, kadaluarso