Gianyar, Bali (ANTARA) - Sebagian besar bursa di negara-negara Asia naik, Kamis, dengan India dan Indonesia memimpin kenaikan.

Berdasarkan laporan inflasi di Amerika, untuk sementara, menurunkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) akan memulai normalisasi kebijakan, sementara mata uang regional meresponnya bervariasi.

Bursa saham di India, Nifty 50, naik 0,4 persen selama empat hari berturut-turut, dan rupee terapresiasi sekitar 0,3 persen menjelang data inflasi ritel bulanan yang akan dirilis hari ini.

Sebuah survei oleh Reuters menunjukkan inflasi di India pada bulan Juli menurun ke level terendah dalam tiga bulan ini, membawanya kembali ke target bank sentral dan kemungkinan menjadi inflasi terendah sejak Mei.

"Bank sentral India kemungkinan akan melanjutkan dengan sikap akomodatif bahkan jika ada kenaikan dalam CPI proyeksi untuk fiskal ini," kata Arnob Biswas, Kepala Penelitian FX di SMC Global Securities.


Baca juga: Saham Asia tertahan kekhawatiran virus, dolar dan obligasi AS naik

Dengan arus masuk modal asing yang stabil ke India dan kemungkinan penurunan kinerja CPI akan mendorong rupee lebih tinggi, kata Biswas.

Di Filipina, ekuitas turun sebanyak 1,8 persen saat negara itu bergulat dengan meningkatnya COVID-19 varian Delta, sementara saham di bursa Indonesia naik 0,8 persen.

Mata uang di kawasan Asean bervariasi meskipun sedikit moderat dalam inflasi AS untuk bulan Juli memukul dolar AS turun dari tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Mata uang Korea Selatan Won melemah 0,3 persen ke level terendah sejak Oktober saat negara itu berjuang untuk menahan yang terburuk wabah virus corona, sementara dolar Singapura tergelincir 0,15 persen.

Peso Filipina menunjukkan beberapa ketahanan dalam menghadapi lonjakan kasus virus di negara itu.

Sementara itu, jajak pendapat Reuters menunjukkan investor tetap banyak melakukan aksi jual terhadap sebagian besar mata uang Asia, dengan baht Thailand mengalami yang terburuk karena ekonomi di seluruh wilayah terus berjuang dengan wabah varian Delta.


Baca juga: Saham Eropa stabil, ditopang pendapatan dan aktivitas merger-akuisisi

Baca juga: Saham Inggris melemah, Indeks FTSE 100 turun terseret saham energi


Penerjemah: Adi Lazuardi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021