Kepala Desa Kutosari, Dulajat, di Pekalongan Jumat mengatakan, bencana tanah longsor yang terjadi dua hari terakhir ini telah mengakibatkan jalan utama Telu putus sehingga aktivitas warga berhenti total.
"Saat ini, jalan itu masih terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua atau mobil sehingga aktivitas perekonomian warga di Desa Kuntorejo berhenti total," katanya.
Selain memutuskan jalur menuju daerah lain, katanya, bencana longsor dimungkinkan masih mengancam 17 rumah yang dihuni oleh 22 KK yang lokasinya berada di dekat tebing.
Ia mengatakan, dengan terputusnya jalan utama Telu, Kuntorejo, warga berharap pihak pemkab bisa membangun jalur baru karena kondisi di jalan lama rawan akan terjadi tanah longsor susulan.
"Selain itu, kami minta kepada pemkab juga agar segera merelokasikan kepada 17 rumah warga yang saat ini kondisinya terancam tanah longsor," katanya.
Bupati Pekalongan, Siti Qomariyah, mengatakan, pihak Pemkab sangat merespon terhadap musibah yang melanda di wilayahnya, termasuk untuk segera memperbaiki sarana jalan utama Telu yang saat ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Kita sudah meminta kepada DPU untuk memperbaiki dan meratakan longsoran tanah dengan alat berat. Harapan kami jalan utama itu bisa secepatnya diperbaiki sehingga aktivitas warga bisa kembali normal," katanya.
Menurut dia, hingga pertengahan Januari 2009, bencana alam telah terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Pekalongan, antara lain di Desa Garungwiyoro, Klesem, Bojongkoneng, Trajumas, dan Sukoharjo Kecamatan Kandangserang serta terputusnya jalan Talun-Doro.
"Namun, kerusakan yang diakibatkan bencana alam itu telah kami atasi guna menghidupkan kembali akses perekonomian di daerah. Kami juga mengimbau kepada warga agar waspada terhadap adanya musim penghujan ini," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009