Jakarta (ANTARA) - Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed mengatakan, pemerintah akan mencabut pemblokiran Twitter di negaranya setelah menyelesaikan beberapa perbedaan pandangan dengan platform media sosial tersebut.
"Larangan di Twitter akan segera dicabut karena kami hampir mencapai kesepakatan penuh," kata Mohammed kepada wartawan setelah rapat kabinet, dilansir dari Reuters, Kamis.
Salah seorang juru bicara Twitter mengatakan pihaknya baru-baru ini bertemu dengan pemerintah Nigeria untuk membahas alasan Twitter diblokir dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca juga: Wajib vaksin, syarat masuk kantor bagi karyawan Google & Facebook
"Tujuan kami adalah untuk memetakan apa yang harus dilakukan untuk pemulihan Twitter di Nigeria. Kami menantikan kelanjutan diskusi dengan pemerintah Nigeria," katanya.
Pada 4 Juni, pemerintah Nigeria memblokir Twitter setelah menghapus cuitan Presiden Muhammadu Buhari pada 2 Juni yang mengancam akan menghukum para separatis regional, mengacu pada perang saudara 1967-1970 saat dia bertugas sebagai tentara Nigeria. Unggahan itu dihapus karena dianggap telah melanggar kebijakan Twitter tentang perilaku kasar.
Namun, pemerintah Nigeria dan Twitter telah bersitegang bahkan sebelum cuitan presiden dihapus.
Salah satunya adalah pada April lalu, Mohammed marah ketika Twitter memilih Ghana, negara Afrika Barat yang jauh lebih kecil, sebagai lokasi untuk mendirikan kantor pertama mereka di benua Afrika. Dia mengatakan, perusahaan telah dipengaruhi oleh media yang salah dalam mengartikan Nigeria.
Baca juga: Google akan bedakan gaji karyawan WFH dan WFO
Baca juga: Twitter kerja sama dengan Reuters dan AP untuk perangi hoaks
Baca juga: Twitter sediakan login dengan akun Google dan Apple
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021