Kulon Progo (ANTARA News) - Pengungsi akibat letusan Gunung Merapi dari Muntilan dan Magelang, Jawa Tengah, terus berdatangan ke Balai Desa Banjarharo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan hingga Jumat malam jumlahnya sekitar 720 orang.
Koordinator Tanggap Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kulon Progo Dono Prasetyo, di Kalibawang, Jumat, mengatakan, para pengungsi itu berasal dari Desa Salaman dan Ngawen serta Srumbung.
Ia menyebutkan bahwa jumlah pengungsi di Balai Desa Banjarharjo sendiri sudah mencapai 720 pengungsi, dan kemungkinan akan terus bertambah karena masih banyak warga Muntilan yang belum dievakuasi.
Menurut dia, sekarang yang sangat dibutuhkan pengungsi perempuan adalah pakaian dalam, karena mereka tidak sempat membawa pakaian pengganti, dan hanya membawa pakaian seadanya.
"Selain membutuhkan pakaian dalam bagi pengungsi perempuan, pengungsi di Balai Desa Banjarharjo juga membutuhkan selimut, karena bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo tidak mencukupi, padahal jumlah pengungsi terus bertambah," katanya.
Saat ini, kata dia, kebutuhan air bersih, beras, dan lauk pauk masih tersedia karena bantuan terus berdatangan, termasuk dari swadaya masyarakat setempat.
"Pengungsi juga membutuhkan bantuan susu bayi serta sikat gigi. Sedangkan kebutuhan makan, saya kira masih ada persediaan untuk beberapa hari ke depan," katanya.
Sebelumnya, Dansatgas Korlaplinmas Desa Banjararum Subarno mengatakan, persediaan logistik terutama pangan hingga Kamis masih ada. "Saa ini yang dibutuhkan pengungsi adalah selimut dan tikar, karena pengungsi tidak sempat membawa perlengkapan tidur," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah pengungsi di Balai Desa Banjararum hingga Jumat sore sudah mencapai 300 orang. Mereka berasal dari Magelang serta Multilan, Jawa Tengah, dan jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah karena evakuasi warga di wilayah ancaman Merapi masih berlangsung.
(ANT-159/M008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010