Pemalang (ANTARA News) - Kawasan lereng Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, diguyur hujan abu, Jumat, namun material vulkanik ini dipastikan bukan berasal dari aktivitas Gunung Slamet.

Akibat hujan abu vulkanik tersebut menyebabkan jalan raya, ladang, dan rumah warga setempat tertutup abu hingga lima centimeter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sukedi, mengatakan hujan abu vulkanik yang terjadi di sejumlah titik wilayah Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal tersebut berasal dari Gunung Merapi.

"Abu vulkanik itu berasal dar Gunung Merapi yang terbawa angin ke arah barat. Jadi itu bukan abu vulkanik dari Gunung Slamet," katanya.

Ia mengatakan saat ini aktivitas Gunung Slamet hanya terjadi gempa di dalam kawah dengan jenis gempa asap yang tidak berbahaya bagi warga.

"Saat ini, kondisi cuaca hujan dan kabut asap putih dengan ketebalan 150-400 meter masih menyelimuti kawasan Gunung Slamet dengan permukaan gempa satu kali tektonik lokal," katanya.

Retno Dumilah, warga Desa Gambuhan, mengatakan bahwa hujan abu tersebut lebih tebal dari peristiwa yang sama hari sebelumnya.

"Hujan abu ini menganggu warga karena selain pedih di mata juga menyulitkan jarak pandang saat warga melakukan aktivitas," katanya.

Ia mengatakan abu yang bertebaran tersebut mulai reda setelah terjadi hujan yang terus mengguyur di daerah setempat. "Abu vulkanik itu hilang setelah hujan deras mengguyur Desa Gambuhan," katanya.

Hujan abu vulkanik ini juga terjadi di Desa Yomani, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB.
(U.KR-KTD/A030/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010