"Ya, sampai saat ini kita masih sangat kekurangan pesonil Polhut untuk mengamankan hutan TNKS yang sangat luas ini. Dengan personel yangada saat ini kia telah berupaya semaksimal mungkin menjaga kelestarian kawasan ini," ungkap Kepala BBTNKS Ir Luhut Sihombing Melalui Staf Humas dan Evaluasi Lapangan (Evlap) Yohan Hendratmoko di Kerinci, Jumat.
Dikatakan Yohan, saat ini satuan Polhut hanya memiliki 130 personel. Dari ke 130 personel tersebut di sebar ke berbagai kawasan terluar TNKS seperti di Kerinci, Merangin, Sumbar, Sumsel dan Bengkulu. Mereka menempati pos jaga yang telah ditetapkan TNKS, selain itu mereka juga melakukan patroli rutin pengamanan setiap bulannya.
"Padahal idealnya adalah 1000 Polhut untuk bisa mengamankan kawasan hutan TNKS yang tersebar di berbagai kawasan tersebut. Pekerjaan mereka tentu saja jadi sangat berat mengingat medan alam dan ancaman bahaya yang mereka hadapi dalam menunaikan tugas pengamanan hutan," terangnya.
Lebih jauh dia menyebutkan, luas kawasan TNKS yangtersebar di empat provinsi saat ini yakni Jambi, Sumbar, Sumsel dan Bengkulu dengan dipatoki Gunung Seblat di sebelah Selatan dan Gunung Kerinci i sebelah barat adalah seluas 1.386.00 hektar. Hal tersebut termaktub dalam SK Menhutbun No. 192/Kpts-II/1996.
Sebagai upaya mengatasi kekurangan personel Polhut ini menurut Yohan beberapa strategi telah diterapkan. Diantaranya adalah dengan merekrut sukarelawan dan membentuk pam-swakarsa dari masyarakat sendiri.
Selain itu dari personel yang ada tersebut, ada pula yang direkrut pada bidang tugas yang lebih spesifik seperti Satuan Polhut Reaksi Cepat (Sporch), dan satuan khusus yang ditugaskan di program Pelastarian Harimau Sumatera (PHS).
"Khusus untuk satuan PHS mereka hanya terdiri dari 5 unit dengan 4 orang personel. Unit-unit tersebut bekerja di bawah komando manajer lapangan PHS yang dikepalai Dian Risdianto. Tugas mereka terfokus pada penanganan monitoring dan pelestarian harimau sumatera," tandas Yohan.
(ANT-144/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010