Menurut data Kementerian BUMN, kapitalisasi pasar 16 perusahaan milik negara itu, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 31,57 persen.
"Terjadi penurunan prosentase kapitalisasi BUMN sejak 2008," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di sela-sela paparan Kinerja BUMN Kuartal III 2010, di Jakarta, Jumat.
Pada 2008 kapitalisasi pasar BUMN mencapai 32,97 persen, merosot menjadi 31,57 persen 2009, dan 26,65 persen pada 22 Oktober 2010.
"Penurunan kapitalisasi didoorng penurunan indeks harga saham gabungan (ISHG)," tegasnya.
Menurut catatan, 16 BUMN yang melantai di bursa saham yaitu, PT Telkom Indonesia, PT Batubara Bukit Asam, PT Aneka Tambang, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Bank Mandiri.
Selanjutnya, PT PP, PT PGN, PT Jasa Marga, PT Timah, PT Indo Farma, PT Kimia Farma, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan PT Semen Gresik.
Meski persentase terhadap total kapitalisasi pasar di BEI menurun, namun dari sisi nilai meningkat dari Rp355 triliun (2008), Rp637 triliun (2009) dan Rp821 triliun (2010).
Peningkatan nilai kapitalisasi BUMN selama ini berhasil menarik basis investor yang berkualitas dan kuat.
Selain didorong bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana kepada publik (IPO), Kementerian BUMN juga melakukan program "rightsizing", pembentukan induk perusahaan (holding), dan pembentukan perusahaan investasi BUMN.
Pada kesempatan itu, Mustafa menuturkan, kontribusi BUMN kepada pemerintah dari tahun ke tahun terus melonjak.
(R017/A023/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010