Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat sore, naik tipis hingga berada dibawah level 8.900 per dolar karena melemahnya dolar di pasar regional.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik lima poin menjadi 8.895/8.900 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 8.900/8.910.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan mengatakan, kenaikan rupiah pada Jumat sore relatif kecil, karena Bank Indonesia (BI) masih melakukan intervensi pasar.

BI menjaga kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat, karena khawatir eksportir akan kerepotan menghitung agar jual produkis di pasar ekspor, katanya.

Menurut dia, rupiah akan naik tajam apabila BI tidak melakukan intervensi pasar bahkan sudah berada di bawah angka 8.800 per dolar.

"Kami optimis apabila BI tidak di pasar, maka posisi rupiah sebelumnya sudah berada dibawah angka 8.800 per dolar," ucapnya.

Karena itu, lanjut dia keberadaanya BI yang saat ini memiliki cadangan devisa mencapai 901,6 miliar dolar AS hanya menahan penguatan rupiah. BI membiarkan rupiah menguat sesuai dengan kehendak pasar asalkan kenaikan itu tidak terlalu besar.

Faktor positif dari pasar internal yang didukung eksternal sangat mendukung rupiah untuk menguat lagi pada pekan depan.

Apalagi Bank Indonesia (BI) masih tetap mempertahankan suku bunga acuan masih di level 6,5 persen yang makin mendorong pelaku asing tetap bermain di pasar domestik.

Asing optimis Indonesia masih memberikan keuntungan yang lebih baik ketimbang di pasar Asia lainnya, ucapnya.

(H-CS/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010