Magelang (ANTARA News) - Ratusan pengungsi Gunung Merapi di beberapa tempat penampungan di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, direlokasi ke Kota Magelang untuk memudahkan pelayanan bantuan logistik.
Kepala Keuskupan Kedu yang berkedudukan di Kota Magelang, Romo Krisno Handoyo, di Magelang, Jumat, mengatakan, pihaknya akan membantu penampungan sementara pengungsi Merapi itu.
"Mereka berasal dari sejumlah desa di kawasan Merapi, mereka saat ini menempati beberapa rumah warga di Muntilan," katanya.
Ia menjelaskan, relokasi terhadap mereka di beberapa tempat seperti aula SMK Pius dan Gedung Mandala di Gereja Santo Ignasius Kota Magelang itu untuk memudahkan penyaluran bantuan terutama makan kepada pengungsi.
"Layanan bantuan akan lebih cepat kalau mereka berada di kota, karena untuk menuju Muntilan dan sekitarnya kondisi jalan licin akibat abu vulkanik cukup tebal yang bercampur dengan air hujan," katanya.
Ia menjelaskan, sedikitnya 300 pengungsi direlokasi ke kota itu untuk gelombang pertama dengan menggunakan beberapa unit truk.
Para relawan setempat, kata Krisno, yang juga Kepala Gereja Paroki Santo Ignasius Kota Magelang itu telah menyiapkan logistik untuk pengungsi dan kebutuhan dapur umum untuk memasak makanan yang akan diberikan kepada mereka sambil menunggu kondisi Merapi reda.
"Kami telah siap, kami berusaha melayani mereka sebaik mungkin," katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Gereja Paroki Santo Ignasius Magelang Agung Putraseh mengatakan, pengungsi Merapi akan ditempatkan di dua lokasi yakni di SMK Pius dan Gedung Mandala Kota Magelang yang berkapasitas maksimal 600 orang.
Pihaknya juga menyiapkan tempat lain jika terjadi tambahan relokasi pengungsi Merapi ke kota itu.
"Kalau ada tambahan lagi, kami masih memiliki tempat di aula Gereja Santa Maria Fatima Kota Magelang," katanya.
Ia menjelaskan, setiap pengungsi yang tiba di tempat itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis.
Kantor Badan Koordinasi Wilayah II Jateng di bekas gedung Keresidenan Kedu di Kota Magelang saat ini juga menampung sekitar 70 pengungsi Merapi.
(U.M029/N002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010