Klaten (ANTARA News) - Para korban letusan Gunung Merapi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan memperoleh pembebasan biaya perawatan oleh pemerintah kabupaten setempat.

"Kami belum dapat memastikan jumlah korban luka hingga saat ini namun biaya pengobatan akan dibebaskan kepada mereka selama perawatan dilakukan di RSUP Seoradji Tirtonegoro," kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Ronny Roekminto, di Klaten, Jumat.

Namun, lanjut dia, dirinya belum mendapatkan informasi terkait santunan bagi para korban meninggal dunia akibat erupsi Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari.

Hingga saat ini, lanjut dia, tim pencari dan penyelamat terus menyisir desa-desa di lereng Merapi yang habis diterjang awan panas erupsi Merapi.

"Kemungkinan besar masih ada korban di lereng Merapi karena kejadian yang sangat mendadak semalam," katanya.

Informasi terakhir yang berhasil dihimpun ANTARA hingga pukul 14.30 WIB, RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten telah menerima sebanyak 60 pasien korban erupsi Merapi.

Kepala Bidang Layanan Medik RSUP Soeradji Tirtonegoro, dr. Puspita Laksmintari menjelaskan korban berasal dari Kecamatan Ngemplak dan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, dan Kecamatan Kemalang, Klaten.

Dia menjelaskan, sebagian besar korban mengalami luka bakar hingga 60 persen akibat serangan awan panas.

"Bahkan ada satu korban yang mengalami luka bakar 90 persen di sekujur tubuhnya dan tengah mendapatkan perawatan intensif," kata Puspita.

Jika ditemukan kembali pasien dengan luka bakar lebih dari 60 persen, lanjutnya, pihak RSUP akan merujuk pasien ke RSU Daerah dr. Moewardi Solo karena RSUP dr. Sardjito terlalu banyak menerima pasien dan menutup rujukan.
(ANT202/M028)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010