Jakarta (ANTARA News) - Green Festival 2010 yang bertema "Solusiku Untuk Bumi" merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat guna menyelamatkan bumi dari dampak perubahan iklim.
"Acara ini penting, bahwa perubahan iklim yang terjadi bukan sesuatu yang tiba-tiba tapi juga karena perilaku kita," kata Ketua Pelaksana Program Green Festival 2010, Nugroho F Yudho pada pembukaan Green Festival di Jakarta, Jumat.
Green Festival yang ketiga kalinya digelar tersebut berlangsung selama tiga hari hingga Minggu, 7 November 2010 di Parkir Timur Senayan.
Acara tersebut sebagai ajang kampanye yang mengangkat isu pemanasan global. Pemanasan global atau global warming terjadi karena terperangkapnya panas matahari di atmosfer bumi yang mengandung sejumlah gas secara berlebihan.
Emisi gas rumah kaca terjadi karena ulah manusia yang melakukan aktivitas meemompa CO2 ke atmosfer bumi seperti dari asap kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan buangan industri.
"Contoh nyata akibat pemanasan global sudah kita rasakan, seperti cuaca panas yang meningkat dan banjir yang baru-baru ini melanda Jakarta," kata Nugroho.
Sesuai dengan tema Green Festival, kampanye ini juga mengajak masyarakat menjadi bagian dari solusi guna mengurangi efek pemanasan global.
Dalam Green Festival 2010 selain diinisiasi oleh enam anggota Green Inisiatif Forum (GIF) yaitu PT Unilever Indonesia, Pertamina, PT Tirta Investama, Harian kompas, Metro TV dan FeMale Radio juga mengikutsertakan 26 komunitas pencinta lingkungan.
Keterlibatan komunitas pencinta lingkungan tersebut bertujuan agar Green Festival menjadi milik semua orang bukan hanya anggota GIF sehingga semua orang bisa ikut serta menjaga lingkungan.
Green Festival 2010 akan tetap menampilkan identitas dan ciri khasnya yaitu Experience Tunnel. Kali ini bagian depan Experience Tunnel menampilkan kondisi bumi saat ini dan visualisasi es mencair.
Tahun ini ditargetkan Green Festival dikunjungi 40 ribu hingga 50 ribu pengunjung dimana diharapkan setelah pulang pengunjung tetap berkomitmen menjaga lingkungan.
(D016/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010