Yogyakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Jumat, pukul 14.35 WIB telah merawat sebanyak 77 korban dari sebelumnya 66 korban luka bakar letusan abu vulkanik Gunung Merapi pada Kamis (4/11) dini hari.
Para korban tersebut berdatangan dengan mengggunakan mobil ambulans dari dusun-dusun yang terkena letusan abu vulkanik gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu . Kondisi korban cukup memprihatikan karena bagian tubuh korban melepuh terkena awan panas Gunung Merapi.
Sebanyak 77 korban luka bakar tersebut, sebanyak 55 korban sudah teridentifikasi dan 22 korban lainnya dalam tahap pengidentifikasian."Korban kini tengah dirawat intensif karena lukanya hampir mencapai 50 persen," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho.
Ia mengatakan RS Sardjito Yogyakarta hingga kini kekurangan alat bantu pernapasan, padahal alat bantu ini diperlukan untuk menangani kalangan korban luka bakar letusan abu vulkanik Gunung Merapi. "Sebanyak 75 persen korban menderita luka bakar, termasuk saluran pernapasan korban juga ikut terbakar. Mereka sulit bernapas sehingga membutuhkan alat bantu pernpasan," katanya.
Menurut dia, jumlah alat bantu pernapasan di RS ini terbatas dan sebagian telah digunakan untuk korban letusan Merapi sebelumnya. RS Sardjito Yogyakarta telah menghubungi RS di DIY dan Jawa Tengah untuk meminta tambahan atau pinjaman alat bantu pernapasan.
Ia mengatakan korban meninggal dunia dan luka bakar bakar berat merupakan warga Kecamatan Cangkringan yang letaknya 15 kilometer dari Gunung Merapi. "Saat terjadi letusan pukul 00.40 WIB mereka masih tertidur nyenyak sehingga banyak yang menjadi korban," katanya
"Kami meminta masyarakat yang mempunyai keluarga di Cangkringan agar datang ke RS Sardjito Yogyakarta untuk membantu mengidentifikasi korban dengan memberikan data-data sekunder, karena jika tanpa ada data-data sekunder maka tim forensik akan kesulitan mengetahui identitas korban," katanya
Sementara hingga Jumat pukul 15.00 WIB korban meninggal dunia akibat letusan abu vulkanik Gunung Merapi yang dirawat di instalasi Forensik RS Sardjito Yogyakarta mencapai 58 orang. Tim identifikasi memperkirakan jumlah korban yang tewas akan terus bertambah. Namun karena kondisi lereng masih cukup panas, tim evakuasi tidak berani mengambil risiko.
(E013/M008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010