Bogor (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Pusat Jusuf Kalla mengingatkan aparat pemerintahan harus sigap, cepat dan tanggap terhadap peristiwa bencana alam yang terjadi, sehingga tidak banyak jatuh korban.
Peristiwa bencana alam Gunung Merapi di Sleman Yogyakarta yang kembali memakan puluhan korban disayangkan oleh JK, dan menyatakan belasungkawa atas peristiwa itu.
"Pemerintah tidak harus diimbau saja, tapi harus dipaksa untuk cepat, tanggap, dan sigap, dalam penanggulangan bencana, agar tidak banyak korban jiwa," katanya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung G RS PMI Bogor, Jumat.
Selain cepat, tanggap dan sigap, kata JK, pemerintah juga harus saling berkoodinasi dan dana yang cukup penanggulangan bencana alam, sehingga tidak ada istilah keterlambatan bantuan, mengingat masyarakat sangat membutuhkan bantuan pasca bencana.
Menurut mantan Wakil Presiden RI peristiwa bencana alam yang terjadi memang tidak bisa diprediksi. Banyaknya korban yang jatuh akibat bencana, menurut JK, tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah sepihak.
JK melihat upaya pemerintah dalam penanggulangan bencana di Gunung Merapi sudah baik, seperti evakuasi dan penyaluran bantuan, namun seperti yang terjadi di Gunung Merapi, evakuasi dilakukan sejauh 15 km, ternyata masih terkena dampaknya, oleh karena itu menurut JK perlu ada Standar Operasi Prosedur (SOP) pengungsian yang baik.
"Harus ada cadangan batas evakuasi, misalnya diminta 15 km, harus ada cadangan 5 km. Peristiwa di Gunung Merapi ini bisa dijadikan pelajaran," ucapnya.
Pembina partai Golkar juga menyampaikan belasungkawa atas peristiwa meletusnya Gunung Merapi yang kembali memakan korban, pada Kamis (4/11) malam.
Selanjutnya JK mengatakan, langkah yang harus dilakukan adalah meminimalisir jatuhnya korban, penyaluran bantuan dipercepat, menangani pengungsian dan pemulihan mental masyarakat.
JK mengatakan, PMI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan mulai hari ini PMI juga akan menyalurkan roti-roti yang dibeli dari pedagang roti di Yogyakarta untuk dibagikan kepada korban bencana di Yogyakarta dan Klaten dengan memakan dana sebesar Rp150.000.000.
"Kita akan borong semua roti-roti yang ada di Yogyakarta untuk kita bagi-bagikan kepada masyarakat korban bencana, ini untuk menghidupi kembali pengusaha roti yang terkena dampak letusan Gunung Merapi," ujarnya.
(LR/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010