Sesuai dengan kebijakan dan hukum perusahaan, kami telah memutuskan untuk memecat Mao sebagai hukuman dan tidak akan merekrutnya kembali

Shanghai (ANTARA) - Otoritas China telah menangkap pimpinan humas papan atas di raksasa media sosial China, Weibo Corp, menurut laporan media setempat yang tersebar luas pada Selasa sekaligus mengonfirmasi kepada Reuters melalui narasumber perusahaan.

Direktur Humas Weibo Mao Tatao diduga melakukan suap dan merugikan kepentingan perusahaan, berdasarkan pesan yang dikirim kepada staf dan dilihat oleh Reuters.

“Sesuai dengan kebijakan dan hukum perusahaan, kami telah memutuskan untuk memecat Mao sebagai hukuman dan tidak akan merekrutnya kembali,” kata pesan itu.

Mao bergabung dengan Weibo pada 2010 dan peringkatnya melesat cepat di departemen pemasaran dan humas, pesan itu menyatakan.


Baca juga: Weibo tutup mesin pencarian selama sepekan

“Sebagai karyawan lama perusahaan dan kepala departemen penting, dia gagal untuk menjadi panutan dan jatuh ke lubang godaan yang membuat kita terluka dan menyesal,” tambah pesan itu.

Hingga saat ini Weibo belum memberikan tanggapan kepada Reuters dan Mao secara tiba-tiba tidak bisa dihubungi.

Sejumlah perusahaan teknologi China tengah gencar melakukan investigasi korupsi sejak beberapa tahun belakangan di tengah kampanye antikorupsi oleh Presiden Xi Jinping dan sebagaimana penilaian dan profil mereka yang melonjak mengikuti ledakan teknologi.

Awal tahun ini, Mantan Wakil Presiden Kuaishou ditangkap karena dugaan korupsi, sementara Tencent Holdings mengatakan bahwa satu dari pimpinan perusahaanya sedang diinvestigasi oleh pihak berwenang terkait dugaan korupsi pribadi.

Sektor teknologi China juga terlibat dalam kontroversi lain pekan ini. Alibaba Group, yang seperuhnya memiliki Weibo, menghadapi rekasi keras terkait penundaan penanganan kasus tuduhan pelecehan seksual yang dialami karyawannya oleh manajer dan kliennya. Tidak ada indikasi bahwa insiden itu terkait.


Baca juga: Brazil siapkan amandemen konstitusi tangani kewajiban bayar pemerintah

Baca juga: Korea Utara kecam latihan militer Korea Selatan dan AS

Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021