Jakarta (ANTARA) - Bank-bank investasi Wall Street seperti Goldman Sachs, JPMorgan dan Morgan Stanley, memangkas perkiraan mereka atas pertumbuhan ekonomi China pada Senin, setelah pertumbuhan ekspor melambat secara tak terduga dan di tengah kekhawatiran virus corona yang bangkit kembali dapat menghambat kegiatan ekonomi.
Data perdagangan China yang dirilis selama akhir pekan di bawah perkiraan, sementara angka pada Senin menunjukkan inflasi meningkat di sektor pabrik negara itu, berpotensi menambah ketegangan ekstra.
JPMorgan mengurangi perkiraan pertumbuhan kuartal-ke-kuartal untuk tiga bulan ketiga tahun ini menjadi 2,0 persen dari 4,3 persen, dan memangkas perkiraan setahun penuh menjadi 8,9 persen dari 9,1 persen.
Morgan Stanley menurunkan perkiraan kuartalannya menjadi 1,6 persen, sementara Goldman memangkas perkiraannya menjadi 2,3 persen dari 5,8 persen dan menjadi 8,3 persen dari 8,6 persen untuk setahun penuh.
"Perkembangan terakhir menunjukkan risiko penurunan lebih lanjut terhadap perkiraan pertumbuhan kuartal ketiga yang sudah lemah, terkait dengan penyebaran varian Delta, serangkaian perubahan peraturan di sektor ekonomi baru, dan pengikisan kepercayaan pasar," kata analis JPMorgan.
Baik JPMorgan dan Morgan Stanley juga memperkirakan pihak berwenang China akan merespons dengan langkah-langkah dukungan.
Di sisi kebijakan moneter, JPMorgan mengatakan suku bunga acuan Bank Rakyat China kemungkinan akan dipangkas sebesar lima basis poin (bps) pada kuartal keempat, sementara itu akan memberikan dua pemotongan 50 basis poin lagi untuk persyaratan cadangan bank (RRR). pertama pada Oktober dan satu lagi pada Januari.
Bank investasi itu sudah memangkas perkiraannya bulan lalu.
Morgan Stanley mengatakan pihaknya memperkirakan pemotongan RRR 50 bps sebelum akhir tahun dan penerbitan obligasi pemerintah dapat dipercepat dalam beberapa bulan mendatang untuk mendukung investasi infrastruktur.
"Perlambatan ringan dalam ekspor di semester II dan perlambatan berkelanjutan dalam permintaan domestik di tengah kebangkitan Delta berarti dukungan kebijakan dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang," kata bank tersebut.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam meski laba bank besar melonjak
Baca juga: Wall Street ditutup melemah terseret penurunan saham bank dan energi
Baca juga: Wall Street dibuka menguat usai pengumuman inflasi bank sentral AS
Penerjemah: Ahmad Buchori
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021