Magelang (ANTARA News) - Hujan abu vulkanik dari puncak Gunung Merapi terus mengguyur Kota Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan sekitarnya sejak Kamis (4/11) malam hingga Jumat pagi.

ANTARA News di Magelang, Jumat, melaporkan, timbunan abu vulkanik di berbagai tempat di Kota Muntilan sejak terjadi erupsi Merapi pertama Selasa (26/11) petang hingga saat ini semakin tebal.

Banyak pohon di Kota Muntilan yang patah dahannya dan beberapa tumbang terutama pohon di taman rumah warga karena terus menerus tertimpa abu vulkanik.

Mobil dan sepeda motor milik warga yang diparkir di tempat terbuka di kota terbesar di Kabupaten Magelang tertimpa abu.

"Hujan abu cukup deras turun sejak semalam (4/11), hingga pagi (5/11) ini masih terjadi," kata seorang warga pengungsi Merapi, Suyud, di salah satu penampungan di Muntilan.

Gemuruh gunung berapi di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu juga masih terdengar.

Jalur utama Yogyakarta-Magelang di Kota Muntilan tertutup abu, sedangkan toko-toko dan pasar setempat belum buka sejak terjadi letusan susulan cukup besar pada Rabu (3/11) sore yang disertai hujan abu cukup deras.

Suara gemuruh intensif guguran lava pijar disertaI hujan abu terdengar sejak Kamis (4/11) pertengahan malam hingga Jumat dini hari.

Warga Muntilan pada Jumat dini hari melihat kilat atau yang disebut mereka sebagai "thathit" terus menerus di langit di atas kota itu.

"Terus menerus `thathit` menyambar-nyambar di atas wilayah ini," kata seorang warga setempat Sutikno.

Relokasi pengungsi dari sejumlah tempat di kawasan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sekitar 20 kilometer barat puncak Merapi ke berbagai tempat di Muntilan hingga saat ini masih terjadi.
(M029/S016)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010