Jakarta (ANTARA) - Real Madrid akan mengajukan tuntutan hukum sipil dan kriminal terhadap presiden La Liga, Javier Tebas, terkait kesepakatan investasi sebesar 2,7 miliar euro (sekira Rp45,8 triliun) dari perusahaan ekuitas CVC Capital Partners.

Selain Tebas, Kepala CVC Capital Partners Javier de Jaime Guijarro juga jadi pihak yang akan dituntut, demikian diumumkan oleh Real Madrid melalui laman resminya pada Selasa.

Los Blancos juga menyatakan mereka akan menempuh jalur hukum demi mencegah persetujuan kesepakatan itu yang sedianya akan dibawa ke rapat pertemuan anggota La Liga pada 12 Agustus nanti.

Baca juga: Real dan Barcelona bersatu tolak kesepakatan investasi baru La Liga
Baca juga: Terungkap nilai kontrak David Alaba ternyata Rp2 triliun

Pekan lalu, La Liga sebagai operator kompetisi Liga Spanyol menyatakan bahwa kesepakatan dengan CVC akan menjadi dorongan bagi liga.

Kesepakatan itu juga diklaim bakal memperkuat klub-klub anggota serta menghadirkan dana segar untuk pembangunan infrastruktur baru maupun proyek modernisasi sembari memperbesar anggaran gaji bagi pemain.

Namun, kesepakatan itu ditolak oleh Real Madrid dan juga Barcelona, karena ada klausul yang akan memberikan 10 persen pendapatan hak siar Liga Spanyol kepada CVC.

Pekan lalu, presiden Barcelona Joan Laporta menyebut kesepakatan itu seolah "menggadaikan hak-hak klub selama setengah abad ke depan" dan menegaskan penolakannya, walaupun mungkin hal tersebut mungkin bisa membantu mereka membenahi kesulitan keuangan serta mengontrak Lionel Messi lagi.

Pihak La Liga pekan lalu juga sudah menyatakan tidak gentar dengan kemungkinan langkah hukum dari Real Madrid, demikian Reuters.

Baca juga: Ronald Koeman bersemangat songsong musim baru walau tanpa Lionel Messi
Baca juga: Dua alasan Barcelona terpaksa melepaskan Messi

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021