Jakarta (ANTARA) - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyebutkan pimpinan Kementerian Hukum dan HAM harus mengevaluasi terhadap pejabat Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta terkait penganiayaan oknum petugas Imigrasi kepada seorang Diplomat Nigeria.

“Jadi begini Dirjen Imigrasi harus meminta maaf, barang kali memang dia gagal melatih mental akhlak anak buahnya. Harus segera ditindak lanjuti, diperiksa karena sudah ada bukti-bukti. Apalagi ini sudah ada audio visualnya,” kata Jerry di Jakarta, Selasa.
​​
Baca juga: Kemenkumham klarifikasi tuduhan kekerasan pada Diplomat Nigeria

Menurut dia, tindakan kasar yang diduga dilakukan petugas Imigrasi terhadap seorang Warga Negara Asing asal Nigeria telah merusak citra Indonesia di kancah Internasional,

“Perlakuan semena-mena itu tidak pantas, karena sebetulnya imigrasi ini menerapkan pola human right. Jadi tentang hak asasi itu dijaga dan dijamin. Ini perbuatan tercela dan mencemarkan nama baik Indonesia," kata Jerry.

Lebih lanjut Jery menuturkan, perbuatan tercela itu akan menyulut hubungan antara Indonesia dengan Nigeria. Karena itu sepatutnya pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri harus segera meluruskan persoalan tersebut agar hubungan Indonesia dengan Nigeria membaik.

“Nigeria adalah salah satu kekuatan penting di Afrika selain Mesir. Segera melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan permohonan maaf langsung konfrensi pers, langsung kontak perwakilan Nigeria di Jakarta,” tuturnya.

Sebelumnya sebuah video tengah viral di media sosial yang menunjukkan penganiayaan WNA Nigeria diduga dilakukan petugas Imigrasi Jakarta Selatan.

Dalam rekaman video yang diunggah akun Facebook United States of Africa terlihat petugas mendorong kepala WNA berkulit hitam itu ke jok mobil.

Menanggapi peristiwa itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengatakan bahwa WNA asal Nigeria tersebut telah bertindak arogan dan lebih dulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.

Baca juga: Oknum pegawai Imigrasi Jakarta Selatan diduga aniaya Diplomat Nigeria

“Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan,” ujar Ibnu.

Dia menyebut permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada petang harinya disertai petugas kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.

“Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria,” katanya.

Atas peristiwa tersebut Kementerian Hukum dan HAM menarik sejumlah pegawai Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, yakni, Kepala Kantor Imigrasi, Kepala Bidang Intelejan dan Penindakan Keimigrasian, dan pegawai yang terlibat ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Imigrasi Jakarta Selatan amankan 13 WNA diduga ilegal

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021