Muko Muko (ANTARA News) - Dua unit helikopter milik Palang Merah Indonesia yang membawa empat orang ahli psikososial dan psikologi untuk memulihkan kondisi kehidupan sosial para korban tsunami Mentawai kehabisan bahan bakar di Sikakap.
"Dua unit helikopter Palang Merah Indonesia (PMI) saat ini masih berada di Sikakap menunggu avtur yang dikirim mengunakan kapal dari pelabuhan laut Teluk Bayur Padang," kata Staf Devisi Penanggulangan Bencana Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jailani di Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu, Kamis.
Ia menjelaskan kendala cuaca buruk yang terjadi di Sikakap juga menjadi hambatan berangkatnya dua helikopter tersebut.
"Kondisi cuaca saat ini masih buruk di Mantawai sehingga helikopter kesulitan untuk menjangkau Bandara Muko Muko," ujarnya.
Cuaca buruk itu juga menganggu pengiriman avtur mengunakan kapal laut menuju Sikakap akibatnya helikopter hanya bisa menunggu.
"Sampai sekarang tujuh tenaga yang akan kita kirim dari Bandara Mukomuko masih menunggu kedatangan dua helikopter, sedangkan satu helikopter sudah berada di bandara daerah ini," urainya.
Namun persediaan avtur di Muko Muko sudah tiba dari Padang di Muko Muko pada Rabu malam (3/11).
"Stok avtur di Posko PMI Muko Muko masih banyak sebelumnya jumlah avtur yang dikirim sebanyak 36 drum ditambah tadi malam sebanyak 18 drum, sedangkan yang terpakai baru 19 drum karena stok lama masih ada sekitar 17 drum ditambah dengan 10 drum avgas untuk bahan bakar pesawat," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah avtur yang terpakai untuk satu helikopter untuk dua kali penerbangan dari Bandara Muko Muko menuju Mentawai sebanyak dua drum atau 400 liter.
"Stok avtur untuk posko di daerah ini sangat dibutuhkan apalagi Bandara Muko Muko digunakan sebagai transit helikopter," ujarnya. (ANT-149/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010