Liwa, Lampung (ANTARA News) - Abrasi pantai di Pesisir Lampung Barat semakin mengkhawatirkan.
"Gelombang tinggi kerap terjadi di perairan pesisir membuat titik abrasi semakin meluas, bahkan saat gelombang itu tinggi, air tersebut nyaris sampai di pemukiman warga," kata masyarakat, Kecamatan Karya Penggawa, Lampung Barat, Kaminto (38) sekitar 328 Km dari Bandarlampung, di Krui, Jumat.
Dia menjelaskan, kondisi abrasi pantai harus segera mendapat tanggapan dari pemerintah, sehingga tidak membahayakan masyarakat.
Menurut dia, minimnya penghijauan sebagai penyebab terjadinya abrasi di perairan pesisir.
"Saat terjadi gelombang tinggi, kami kerap khawatir, pasalnya air laut tersebut akan dapat menerjang rumah kami, selain itu, dampak dari cuaca buruk juga menjadi momok bagi masyarakat yang berada dekat di daerah pantai, sebab abrasi yang terjadi sudah semakin dekat dengan pemukiman, yang di takutkan gelombang tersebut dapat menghantam rumah warga," kata dia.
Kemudian lanjut dia, bila kondisi ini di biarkan, maka abrasi pantai di pesisir akan semakin luas.
"Masyarakat saat ini mengharapkan tindakan cepat dari pemerintah, sehingga kondisi abrasi pantai yang terjadi, tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat, selain itu pemerintah juga dapat memlengkapi infrastruktur di dekat pantai sehingga bahaya gelombang tidak akan membahayakan," katanya.
Abrasi Pantai Pesisir Lampung Barat meluas, di beberapa titik mencapai lima sampai enam meter lebih.
Cuaca buruk menimbulkan gelombang tingi, membuat kondisi abrasi pantai semakin buruk saja.
Beberapa titik abrasi yang berada di sepanjang patai pesisir harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, sehingga abrasi tersebut tidak menimbulkan ancaman tersendiri bagi masyarakat.
Saat terjadinya gelombang tingi, air laut nyaris suda mendekat di pemukiman warga, bahkan masyarkat yang tinggal dekat di perairan pantai kerap khawatir, sebab gelombang tersebut dapat menghantam kediamannya.
Daerah paling parah terkena abrasi pantai yakni di Way Sindi dan Way Nungkak, selain itu daerah perbatasan Provinsi Bengkulu dan Lampung Barat, titik abrasi sudah nyaris mendekat di jalur lintas barat (Jalinbar) apalagi saat air laut naik yang di iringi dengan gelombang tinggi, keselamatan pengguna jalan tentu dapat terancam.
Sebelumnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat, Nata Djudin Amran, mengatakan, perairan pesisir minim infrastruktur.
"Selain penghijauan sarana infrastruktur di perairan ini minim, sehinga memicu terjadinya abrasi pantai, upaya penyelamatan daerah pantai terus di lakukan Pemkab Lampung Barat, salah satunya dengan menggalakan penanaman pohon di area pantai," kata dia.
Dia menjelaskan, keterbatasan angaran pemerintah, sehingga infrastruktur tersebut belum terpenuhi.
"Anggaran pemerintah sangat minim untuk membiayai fasilitas di daerah pantai seperti talud dan pemecah ombah, akan tetapi pemerintah tidak akan berhenti untuk mencari jalan keluar agar fasilitas tersebut dapat terpenuhi, dan semua itu tidak terlepas dari bantuan pemerintah pusat," kata dia.
Menurut dia, pemerintah pusat dapat memperhatikan kondisi perairan Pesisir Lampung Barat, dengan menyalurkan bantauan.
"Saya mengharapkan pemerintah dapat terus memperhatikan kondisi pantai di daerah ini, sebab melihat dari fungsi pantai pesisir juga sebagai kawasan konservasi laut bagi kawanan spesis penyu langka, sehingga dibutuhkan keseriusan untuk menanganinya," katanya. (ANT-049/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010