Padang (ANTARA News) - Sembilan pakar gempa dan tsunami asal Jepang akan berangkat ke Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, Jumat 5 November 2010 untuk melakukan penelitian kondisi Kepulauan Mentawai setelah diguncang gempa 7,2 SR disertai tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 12 meter.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Yosmeri, di Padang, Kamis, mengatakan, kedatangan sembilan pakar gempa dan tsunami setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad seusai melakukan kunjungan ke Mentawai Rabu (3/11).
Pengkajian yang dilakukan selama lima hari, kata Yosmeri, akan dimanfaatkan oleh pakar Jepang untuk meneliti kondisi Kepulauan Mentawai, apakah menimbulkan kenaikan daratan dari pada laut atau sebaliknya.
Kesembilan rombongan peneliti tersebut, katanya, akan didampingi oleh Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil , Soebandono.
Dimana, katanya, kesembilan peneliti tersebut terdiri dari Prof. Hideo Matsunomi, Dr. Kenji Harada, Dr. Tomita, Dr. Arikawa, Dr.Kumagai, Dr. Yuchi Migimato, Dr. Megummi Sigimato, Dr.Atsusi Kosewara.
Yosmeri mengatakan, ke sembilan ilmuan tersebut diberangkatkan menggunakan kapal Hiu Macan milik Kementrian Kelautan dan Perikanan pada Kamis(4/11) langsung menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sementara itu, kapal Hiu Macan yang dikirim oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan guna melakukan evakuasi logistik dan relawan yang masih menumpuk di posko penanggulangan bencana.
Ia mengatakan, kapal Hiu Macan yang dikirim oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan sebanyak tiga kapal dan satu kapal telah sampai di Mentawai. (ANT-205/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010