"Provinsi Riau siaga satu kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Fadrizal Labay di Pekanbaru, Jumat.
Fadrizal menjelaskan, kesepakatan diberlakukannya status siaga satu dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kabut asap yang kian memprihatinkan.
Antisipasi itu dilakukan dengan menurunkan tim pemadaman yang diantaranya terdiri dari anggota dari dinas atau badan terkait dan polisi pamong praja.
Status siaga itu juga telah mendorong Gubernur Riau Rusli Zainal meminta seluruh pihak terkait segera mengatasi kebakaran hutan.
Bahkan Gubernur Riau telah menyurati seluruh bupati dan walikota yang ada di Riau untuk berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengatasi terjadinya kebakaran hutan.
Sementara itu berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 pada Kamis (22/1) terpantau adanya 142 titik api yang tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Rahman Siddik, mengatakan titik api yang paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan sebanyak 80 titik api, Bengkalis (36), Indragiri Hilir (26), dan Siak (4).
Kebakaran telah menghanguskan sedikitnya 1.450 hektare (ha) hutan dan lahan di Provinsi Riau dalam sepekan terakhir.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan luas sekitar 800 ha, Dumai (300 ha), Siak (200 ha) dan Pelalawan (150 ha).
Sedangkan luas lahan dan hutan yang terbakar di Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir, hingga kini masih dalam proses penghitungan.
Banyaknya titi api tersebut membuat seluruh wilayah di Riau diselimuti kabut asap, tidak terkecuali di ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.
Hingga berita ini diturunkan, kabut asap masih menyelimuti Kota Pekanbaru sehingga langit menjadi mendung seperti akan turun hujan.
BMG Kota Pekanbaru memastikan bahwa langit terlihat mendung bukan karena akan turun hujan melainkan karena kabut asap menyelimuti hampir seluruh wilayah Kota Pekanbaru.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009