Jakarta (ANTARA) - Aplikasi investasi reksa dana Bibit.id terus berinovasi dengan meluncurkan figur Bibit Bareng yang memungkinkan pengguna dapat menabung reksa dana bersama dengan teman dan keluarga dalam satu portofolio.
“Untuk memenuhi berbagai kebutuhan investasi, melalui fitur Bibit Bareng masyarakat bisa menabung bersama-sama, berjuang, berusaha, berdisiplin, memantau hasil dan akhirnya mencapai tujuan investasi mereka bersama,” kata Sigit Kouwagam, CEO Bibit dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dengan Bibit Bareng, bisa menjadi solusi finansial kepada setiap pengguna misalnya, bagi pasangan yang menabung bersama untuk persiapan menikah, menabung bareng untuk rencana liburan setelah pandemi berakhir, dan orang tua yang nabung bareng untuk mempersiapkan pendidikan anak.
Menurut Sigit, sebelum menggunakan fitur Bibit Bareng, tiga hal yang perlu dipahami, pertama, kegiatan investasi di dalam portofolio bersama dapat dilihat oleh para anggota yang terlibat.
Kedua, kepemilikan reksa dana tetap menjadi milik pihak yang berinvestasi dan tidak ada perpindahan kepemilikan. Ketiga, setiap anggota tetap memiliki kuasa penuh atas penjualan dan dana hasil penjualan reksa dananya miliknya.
“Tidak perlu khawatir, karena meskipun dilakukan bersama-sama, setiap reksa dana tetap menjadi milik masing-masing anggota dalam portofolio bersama ini. Apabila tujuan investasi sudah tercapai, nilai investasi akan dibagi secara proporsional sesuai kontribusi masing-masing anggota,” kata Sigit.
Untuk mengaktifkan fitur ini, pertama-tama pengguna harus harus membuat satu portofolio baru. Setelah itu, pengguna bisa mengundang maksimal sepuluh pengguna lain untuk bergabung dalam portofolio bersama.
Sigit optimistis fitur ini juga relevan dengan situasi pandemi yang tengah kita hadapi. “Walau harus menjaga jarak secara fisik dan mobilitas menjadi terbatas, hubungan dengan orang-orang terdekat dapat terus erat karena pengguna bisa menabung bareng dan saling menyemangati untuk mencapai tujuan bersama,” katanya.
Menurut data, di Indonesia dari total jumlah penduduk usia produktif baru 2 persen yang berinvestasi di pasar modal . Ini mendorong Bibit untuk menjadikan akses terhadap produk-produk investasi di pasar modal kian terbuka dan inklusif bagi masyarakat.
“Bibit Bareng memotivasi generasi muda dan para investor pemula untuk mulai berinvestasi di pasar modal karena di Bibit, siapa saja berhak atas masa depan yang lebih baik melalui investasi yang dilakukan dengan cara yang tepat berdasarkan profil risiko, kondisi keuangan, dan tujuan investasi setiap orang,” ujar Sigit.
Baca juga: Makin populer, kalangan muda dominasi 80 persen investasi reksa dana
Baca juga: Danareksa: Masyarakat lebih hati-hati kelola keuangan saat pandemi
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021