Jakarta (ANTARA) - Pra-konferensi informal mengawali pertemuan ke-47 Komite Konsultatif Colombo Plan (CCM-47) yang berlangsung secara virtual pada Selasa, dari Colombo, Sri Lanka, selaku tuan rumah.
Delegasi Indonesia pada pra-konferensi dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Sri Lanka IG Ngurah Ardiyasa dan dihadiri pula oleh para pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Badan Narkotika Nasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Perindustrian.
“Pertemuan secara khusus membahas draf agenda, penetapan chairperson, deputy chairperson, dan pengaturan prosedur lainnya. Indonesia ditetapkan sebagai anggota rapporteur dan drafting committee CCM-47 bersama Sri Lanka dan Nepal,” kata Minister Counsellor KBRI Colombo Heru Prayitno dalam keterangan tertulis, Selasa.
Colombo Plan didirikan pada 1951 dan saat ini memiliki 27 negara anggota, yaitu Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Saudi Arabia, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
Dalam struktur organisasi Colombo Plan, Komite Konsultatif merupakan badan utama yang bertemu sekali dalam dua tahun guna memberikan arah kebijakan dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di kawasan.
Baca juga: Indonesia-Colombo Plan sepakati pengaturan Kerja Sama Selatan-Selatan
Baca juga: Kemenperin latih peserta Colombo Plan terapkan teknologi digital IKM
Baca juga: Indonesia latih 7 negara "Colombo Plan" soal pertanian responsif
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021