Ngawi (ANTARA) - Seorang warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menemukan suatu benda terbuat dari logam yang diduga merupakan serpihan atau bagian dari pesawat terbang.
Kepala Desa Dawu, Suwito, mengatakan keberadaan benda itu diketahui Suhartono, yang menemukan benda itu di halaman rumah tetangganya yang bernama Darwanto, Selasa pagi.
Baca juga: Warga Bintan temukan benda diduga sayap pesawat
"Menurut laporan Suhartono, benda itu ditemukannya pagi tadi di halaman rumah Pak Darwanto. Laporan temuan benda itu sudah kami teruskan ke pihak berwenang, mulai dari polsek, koramil, hingga polres setempat," ujar Suwito, di Ngawi, Selasa.
Para petugas yang mendapati laporan warga, lalu menuju lokasi penemuan dan memeriksa benda itu lebih lanjut. Di lokasi penemuan juga dipasang garis polisi guna menghindari kerumunan warga.
Baca juga: Tak ada serpihan pesawat di sekitar Pulau Laki
Sementara, Suhartono sang penemu benda itu menyatakan, sebelum menemukan benda itu ia melihat ada barang jatuh dari atas dengan suara keras sekitar jam 08.00 WIB yang kemudian diikuti satu pesawat terbang melintas di udara.
"Awalnya ada barang jatuh dari atas dengan suara keras. Barang itu jatuh di pekarangan samping milik Pak Darwanto. Setelah saya lihat, ternyata seperti serpihan pesawat terbang. Saya lalu melapor ke kantor desa," kata Suhartono.
Baca juga: Kaskoopsau III serahkan serpihan pesawat Catalina kepada RAAF
Menurut dia, benda itu berbentuk kerucut dengan pajang sekitar 60-70 sentimeter dan berat sekitar 10-15 kilogram. Benda itu terbuat dari logam dan berwarna hijau abu-abu.
Setelah diperiksa benda itu disimpan polisi dan diserahkan ke perwakilan Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi di Magetan yang juga ikut datang ke lokasi penemuan.
Baca juga: Polisi: Serpihan bangkai pesawat di Kalteng ternyata roket milik China
Belum ada pernyataan resmi dari Pangkalan TNI AU Iswahjudi di Magetan, apakah temuan benda itu serpihan atau bagian dari pesawat tempur.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021