Kupang (ANTARA News) - Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NT), terus mengepulkan asap dan memancarkan sinar api dari kawahnya sebagai tanda bahwa aktivitas gunung merapi itu terus meningkat dengan intensitas kegempaan tinggi.
Demikian dikemukakan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Egon Yoseph Suryanto ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, terkait dengan perkembangan aktivitas Gunung Egon yang letaknya sekitar 30 km timur Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka itu.
Pada Rabu (3/11), katanya, kawah gunung Egon tertutup kabut sehingga cukup mengkhawatirkan penduduk sekitar.
"Mereka yang bermukim di lereng gunung api aktif itu diminta untuk tidak mendekati kawah," tambahnya.
Ia mengatakan, dalam sehari intensitas kegempaan Gunung Egon meningkat antara 5-10 kali dalam sehari.
"Dalam kondisi aktif normal intensitas gempa di gunung dengan tinggi sekitar 1.703 di atas permukaan laut itu hanya berkisar antara 1-4 kali, tetapi sekarang intensitas kegempaannya terus meningkat," kata Suryanto.
Ia menambahkan intensitas kegempaan Gunung Rokatenda di Pulau Palue, sekitar 45 mil dari Maumere dan Gunung Api Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, juga terus meningkat.
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Bandung menetapkan 11 gunung api di Indonesia saat ini berstatus waspada, karena meningkatnya aktivitas gunung-gunung api tersebut.
Ke-11 gunung api tersebut adalah Anak Krakatau di Lampung, Gunung Papandayan di Jabar, Gunung Semeru, Gunung Ijen dan Gunung Bromo di Jawa Timur serta Gunung Egon di Flores, NTT, Gunung Dukono dan Gunung Ibu di Maluku, Gunung Karangetang, Gunung Awu serta Gunung Lokon di Sulawesi Utara.
Yoseph Suryanto menambahkan Gunung Egon yang terletak di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, pernah meletus pada 16 April 2008, namun tidak menimbulkan korban jiwa, karena para penghuni di lereng Egon berlarian menuju Maumere.
(T.ANT-084/L003/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010