Pangkalpinang, (ANTARA News) - Menjelang perayaan Imlek pada Senin (26/1) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), permintaan peralatan ritual untuk sembayang meningkat di sejumlah toko yang menjual pernak-pernik peralatan Imlek.
"Permintaan hio, lilin merah, kimci, lampion, baju, sepatu, uang dan paspor untuk ritual sembayang umat Konghucu meningkat sehingga persediaan menipis," ujar Aming penjual peralatan sembahyang di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, peralatan ritual itu digunakan sehari menjelang tahun baru Imlek untuk sembahyang leluhur di rumah pribadi dan kelenteng.
"Dalam ritual sembahyang nanti peralatan itu dibakar sehingga menimbulkan aroma wewangian sebagai penghormatan terhadap arwah leluhur agar bahagia dan damai di alam akhirat," ujarnya.
Menurut dia, meski permintaan peralatan ritual meningkat, namun masalah harga masih harga lama seperti hio dijual Rp2000 per kotak, kimci dijual Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kotak (tergantung ukuran kimci yang diminati).
"Demikian juga lilin warna merah dijual Rp4000 hingga Rp6000 ribu per kotak dan baju atau sepatu yang akan dibakar untuk dipersembahkan arwah orang tua atau leluhur dijual Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per stel," ujarnya.
Sedangkan asesories lampion dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp50 ribu per buah (tergantung ukuran lampion yang diminati).
"Perayaan Imlek sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Tionghoa yang disambut dengan penuh sukacita, ditandai membersihkan rumah dan tempat ibadah serta memasang pernak-pernik berwarna merah yang berkombinasi kuning menghiasi rumah masyarakat Tionghoa,"ujarnya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
KAUM TIONG HUA MEMANG SAMA-SAMA RUKUN,ITU PATUT KITA CONTOH