Paris (ANTARA News) - Presiden China Hu Jintao tiba di Prancis, Kamis, dalam lawatan ke dua negara Eropa untuk meredakan ketegangan perdagangan dan membicarakan agenda ambisius Presiden Nicolas Sarkozy akan kepresidenan G20-nya.
Kunjungan kenegaraan tiga hari Hu ke Eropa, setelah ia melakukan perjalanan ke Portugal, itu terjadi pada waktu ketika para pemimpin EU merapatkan barisan dengan Washington untuk mendesak China agar mengapresiasi mata uang yuannya dengan lebih cepat, yang telah mengguncang hubungan antara Beijing dan Brussels.
China mengharapkan kunjungan pekan ini, yang disertai dengan banyak kontrak dengan perusahaan-perusahaan China, dapat meredakan ketegangan itu sebelum pertemuan puncak para pemimpin G20 di Korea Selatan pekan depan yang akan memusatkan perhatian pada ketidakseimbangan ekonomi global.
Sebaliknya, pemerintah Sarkozy, yang akan menerima tongkat (kepemimpinan) G20 setelah pertemuan puncak Seoul, ingin membangun landasan bersama bagi agenda ambisiusnya untuk memperbaiki sistim keuangan global, sementara menghindari pengasingan China dengan membicarakan berulang-ulang mengenai yuan.
"Kami tidak mengapresiasi sama sekali tekanan yang didesakkan pada China, seolah-olah kurs penukaran yuan merupakan solusi magis bagi semua masalah," kata Wakil Menlu China Fu Ying pada surat kabar Le Figaro sebelum kunjungan itu.
"Kepresidenan Prancis mesti memiliki kesabaran untuk mendengarkan setiap orang, khususnya mengenai pembaruan sistim keuangan global," ucapnya.
Kunjungan itu mengakhiri rehabilitasi menenangkan hubungan China-Prancis, yang memasam pada 2008 ketika Sarkozy menemui Dalai Lama yang mengasingkan diri dan mengecam catatan China di Tibet, yang mendorong warga China untuk menyerukan boikot terhadap barang-barang dan perusahaan China.
Prancis sejak itu dengan hati-hati menghindari membuat benci China -- hampir tidak menanggapi penghargaan hadiah Nobel perdamaian bulan lalu pada pembangkang China Liu Xiaobo.
Paris menyatakan agenda G20-nya, yang mencakup pembicaraan mengenai bagaimana mendiversifikasi cadangan mata uang dan menstabilkan pasar komoditi, tergantung pada penghindaran konflik dengan Beijing.
"Pemerintah, Presiden republik mempertimbangkan bahwa hal itu terutama sekali dengan kerja sama dan dialog yang akan kami ajukan, dan kami dapat menyumbang untuk memajukan China.
Sarkozy dan Hu, yang tiba Kamis siang, akan memimpin penandatanganan bernilai miliaran euro dalam kontrak antara perusahaan Prancis dan China sebelum makan malam kenegaraan resmi.
Pembuat pesawat Eropa Airbus diperkirakan akan mendapatkan pesanan besar pesawat penumpang. Surat kabar Prancis Les Echos melaporkan itu dapat mencakup sebanyak 10 A350, 20 A330 dan sejumlah signifkan A320, tapi satu sumber yang dekat dengan pembicaraan itu mengatakan pembicaraan masih terus dilakukan.
Beberapa pejabat Prancis mengatakan perusahaan minyak besar Total dan pengasuransi Axa termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang akan menandatangani perjanjian besar. Pembuat reaktor nuklir Areva menolak mengomentari mengenai laporan bahwa mereka akan menandatangani kontrak pasokan uranium senilai 3 miliar dolar.
Pada Jumat, Hu akan melakukan perjalanan ke pelabuhan Nice di Laut Tengah, tempat pembicaraan siang hari diperkirakan akan berpusat pada urusan luar negeri, termasuk ambisi nuklir Iran, situasi di Afghanistan dan Pakistan, serta perkembangan di Afrika, tempat perusahaan-perusahaan China yang lapar sumber berinvestasi besar sekali.(*)
Reuters/S008/H-AK
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Adanya faktor2 seperti inilah yg membuat orang memahami mengapa Presiden Sarkozy melakukan penyambutan kunjungan Presiden Hu sedemikian luar biasa!
(Penulis : Instruktur Bahasa Mandarin di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa, Badiklat Kementerian Pertahanan RI)
Presiden Hu Jintao
Hal ini dapat dipahami karena beberapa faktor,pertama adalah Presiden Hu akan menanda tangani beberapa kontrak
Tahun 1964 Prancis adalah satu2nya negara besar Eropa pertama yg mengakui pemerintahan RRC.
Presiden Sarkozy dan ibu negara secara khusus menyambut kedatangan Presiden Hu Jintao di bandara Orly dan mendampingi hingga menuju hotel dan juga disambut oleh seratusan anggota pasukan Garda Republik. Presiden Hu dijadwalkan berada di