Yogyakarta (ANTARA News) - Barak pengungsian Kepuharjo dan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, telah dikosongkan dari pengungsi korban bencana erupsi Gunung Merapi.
Pengungsi di Kepuharjo dipindah ke barak pengungsian Wukirsari, Cangkringan, sedangkan di lapangan Glagaharjo digeser ke balai desa setempat, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama.
"Para pengungsi dipindahkan ke kawasan dengan radius 15 kilometer dari puncak Merapi sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta," kata Koordinator Satkorlak Penanggulangan Bencana Merapi, Widi Sutikno.
Menurut dia, BPPTK sejak Rabu (3/11) sore memperluas radius aman dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer. Oleh karena itu, barak pengungsian yang berada di radius kurang dari 15 kilometer dipindahkan.
"Proses pemindahan para pengungsi telah dilakukan sejak Rabu (4/11) malam hingga Kamis pagi. Meskipun barak pengungsian yang baru belum lengkap dari segi sarana dan prasarana, secara bertahap akan dilengkapi," katanya.
Sarana dan prasarana yang belum lengkap itu, menurut dia, antara lain fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), dan air bersih. Pihaknya akan memidahkan MCK portabel di barak pengungsian lama ke yang baru.
Ia mengatakan, pemindahan dan pemasangan fasilitas itu membutuhkan waktu, sehingga tidak dapat dilakukan dengan segera. Namun demikian, pihaknya akan berusaha agar fasilitas dapat dipindahkan dan dipasang dalam waktu dekat.
Para pengungsi untuk sementara dapat memakai MCK di Balai Desa Glagaharjo dan sekolah yang digunakan untuk barak pengungsian, meskipun harus antre.
"Untuk logistik mencukupi, sehingga untuk kebutuhan makan para pengungsi yang jumlahnya mencapai ribuan orang itu tidak masalah," katanya.
(B015*V001/B013)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010