Berdasarkan survei Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi COVID-19 oleh KIC yang dirilis pada Juni 2020, sebanyak 82,9 persen UMKM di Indonesia mengalami dampak negatif dari pandemi dengan rata-rata keluhan penurunan omzet lebih dari 30 persen. Meski demikian, 62,6 persen UMKM optimistis dapat bertahan lebih dari 1 tahun menghadapi krisis akibat pandemi ini.
"Dengan kondisi pandemi yang tidak kunjung reda, berbagai cara dilakukan pelaku usaha dengan memanfaatkan platform yang ada termasuk menambah saluran pemasaran dan migrasi ke kanal digital agar bisnis tetap berjalan," kata Komisaris RUN System Kenneth Li, dikutip dari keterangannya, Selasa.
Kondisi tersebut menjadi tetap kurang ideal karena saat ini pemerintah masih dihadapkan dengan dua tantangan sulit yaitu penanganan pandemi COVID-19 yang sedang tereskalasi dan upaya pemulihan ekonomi yang tengah terpukul sebagai dampaknya.
Menurut Kenneth, upaya digitalisasi lainnya yang dapat diterapkan pelaku UMKM antara lain adalah digitalisasi arus kas, manajemen, dan inventory. "Dengan demikian, pelaku usaha dapat berfokus kepada core bisnis mereka dan membuat strategi yang relevan untuk bisnisnya," katanya.
Lebih lanjut, Kenneth juga menilai penerapan solusi Enterprise Resource Planning (ERP) yang biasanya digunakan oleh perusahaan berskala besar mungkin bisa menjadi salah satu alternatif digitalisasi UMKM saat ini.
ERP sendiri merupakan sekumpulan perangkat lunak yang berperan mengintegrasi dan mengotomasi proses-proses bisnis yang ada di dalam lingkup suatu perusahaan atau organisasi.
"Dengan memanfaatkan sistem ERP, para pelaku bisnis dapat menghemat waktu dalam mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menafsirkan data dari banyak aktivitas bisnis, seperti keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, distribusi, dan departemen lainnya," ujar Kenneth.
Salah satu penerapan solusi ERP sederhana yang dapat diadopsi oleh UMKM adalah iKAS, produk aplikasi point of sales (POS) buatan RUN System untuk membantu pengusaha mengelola bisnisnya secara lebih mudah.
RUN System sendiri merupakan startup asal Indonesia yang menawarkan ragam modul ERP untuk perusahaan berskala besar, menengah, dan kecil serta pelaku UMKM. Dengan biaya bulanan yang relatif terjangkau dan tampilan antarmuka yang mudah dioperasikan, iKAS bisa menjadi salah satu langkah awal bagi pengusaha mikro untuk digitalisasi.
Pendekatan metode pemanfaatan data yang bersifat real-time, tracking dan analisis yang terintegrasi lewat solusi ERP memungkinkan pelaku UMKM untuk mengambil keputusan dalam upaya melipatgandakan bisnis mereka.
Baca juga: Pupuk Kaltim bantu UMKM lokal "go digital" lewat aplikasi Mitros
Baca juga: Kemenparekraf dukung dompet digital digitalisasi UMKM
Baca juga: Sambut HUT ke-12, Tokopedia kian gencar dukung digitalisasi UMKM lokal
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021