Boyolali (ANTARA News) - Warga di wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, saat ini dikosongkan menyusul semburan awan panas Gunung Merapi yang terus berlangsung hingga, Kamis pagi.

Menurut Komandan Distrik Militer 0724 Boyolali yang juga koordinator lapangan, Letkol ARH Soekoso Wahyudi, untuk sementara wilayah Kecamatan Selo dikosongkan, karena jaraknya hanya sekitar enam kilometer dari puncak Merapi.

"Kondisi Merapi yang semakin meningkat aktivitasnya hingga saat ini, warga Selo mulai dievakuasi sejak Rabu (3/11) pukul 20.30 WIB hingga sekarang ke bawah yang lebih aman atau radius sekitar 15 kilomter dari puncak," kata Dandim.

Menurut Dandim, pos pengungsi di tempat pengungsian akhir Samiran, sudah digeser GOR Tenis, pendopo pemkab, Gedung DPRD, dan Kantor Transito Boyolali.

"Dapur umum di TPA Samiran di geser ke kantor Transito Boyolali, untuk melayani para pengungsi di Boyolali," katanya.

Menurut Dandim, kondisi Selo saat ini kosong, tetapi petugas dari Koramil dan Polsek setempat telah berjaga di lokasi. Mereka harus waspada dan menyelamatkan diri saat Merapi membahayakan.

Muh Soni relawan di Selo, menjelaskan, kondisi Selo saat ini sepi, karena warga sudah meninggalkan lokasi sejak Rabu (3/11) malam.

menurut Soni, kondisi tadi malam memang sempat mencekam, karena arus pengungsi ke Boyolali dilakukan dengan serempak.Menyusul kondisi Merapi yang terus mengeluarkan semburan awan panas ke segala arah dan bau belerang yang menyengat.

Selain itu, kata Soni, puluhan warga pengungsi yang sakit, juga sempat membuat suasana semakin dramatis. Bahkan, anak-anak dan remaja putri yang menangis, sehingga membuat suasana semakin panik.

Sementara jumlah pengungsi di pendopo pemkab dan gedung DPRD Boyolali saat ini mencapai 1.300 jiwa, mereka terdiri anak-anak, ibu-ibu, dan lansia.

Mereka sangat takut melihat perkembangan kondisi Merapi yang semakin sulit diprediksi oleh petugas pengawas gunung.

Menurut Sumiyem (55) warga Samiran, Selo, warga takut kondisi Merapi saat ini mengerikan, sehingga menyelamatkan diri ke bawah Boyolali Kota.

Sementara petugas pengamatan Gunung Merapi, Jrakah, Tri Mujianto, pos Jrakah dikosongkan, karena Merapi terus semburkan awan panas sejak Rabu (3/11) siang hingga sekarang.

"Saya mengungsi diradius 15 kilometer dari puncak. Pos Jrakah jaraknya sekitar 5,5 kilometer dari puncak," kata Tri.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010