"Akibat robohnya jembatan itu jalur Cipanas-Lebak Gedong-Warung Banten-Sukabumi terputus " kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
Jembatan Muhara yang berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sangat vital untuk menghubungkan transportasi antara provinsi Banten dan Jawa Barat.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspada hujan lebat disertai petir
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak-Banten: Waspadai longsor susulan
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspada hujan lebat disertai petir
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak-Banten: Waspadai longsor susulan
Saat ini, ruas jalan tersebut tidak bisa dilintasi angkutan kendaraan roda dua maupun roda empat. Padahal, jembatan tersebut baru dibangun pascabencana 2020.
"Kami berharap jembatan itu bisa kembali dibangun, karena mobilisasi lalu lintas di wilayah itu cukup tinggi, " katanya.
Ia mengaku sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat robohnya jembatan Muhara tersebut.
Hujan lebat disertai angin kencang di wilayah itu berlangsung Senin sore hingga malam itu juga mengakibatkan sejumlah daerah mengalami banjir.
BPBD Lebak kini melakukan pendataan bagi warga yang terdampak bencana banjir maupun longsor. "Kami berharap warga dapat meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.
Sementara itu, Usman (45) warga Sentral Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan bahwa keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya karena daerahnya dilanda banjir. "Sampai pagi ini kondisi rumah masih tergenang banjir setinggi 70 sentimeter," katanya.
Baca juga: Warga di perbukitan-pegunungan Lebak-Banten harus waspadai longsor
Baca juga: Warga di perbukitan-pegunungan Lebak-Banten harus waspadai longsor
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021