Yogyakarta (ANTARA News) - Kolom asap erupsi eksplosif Gunung Merapi pada Kamis pagi sekitar pukul 05.55 WIB diperkirakan mencapai ketinggian lebih dari empat kilometer.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono di Yogyakarta mengatakan bahwa erupsi eksplosif yang terjadi pada Kamis pagi tersebut berskala cukup besar bahkan diperkirakan lebih besar dibanding erupsi ekplosif pada 26 Oktober.
Akibat erupsi eksplosif tersebut, Surono memperkirakan, bahwa akan terjadi hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang Jawa Tengah karena angin masih mengarah ke barat.
Ia juga meminta agar pihak Bandara Adi Sutjipto mewaspadai adanya abu vulkanik bagi pesawat yang akan berangkat dari dan menuju ke Yogyakarta.
Sejak Rabu (3/11) mulai pukul 11.04 WIB, erupsi terus terjadi di Gunung Merapi dan berdasarkan hasil rekaman seismograf di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) awan panas secara beruntun terus terjadi hingga tengah malam.
Selain awan panas, pada Rabu malam juga terlihat lontaran batu pijar sehingga seluruh petugas pos pengamatan Gunung Merapi pun ditarik mengingat bahaya yang akan terjadi.
Batas terjauh luncuran awan pada Rabu adalah sekitar sembilan kilometer (km) di Kali Gendol.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kemudian menetapkan radius aman sejauh 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi. (E013/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010