Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Sejumlah nelayan di Lampung Selatan semakin marak menangkap ikan di perairan sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK) meskipun gunung api itu bersatus waspada.
Nelayan di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Efendi, di Rajabasa, Kamis, mengatakan, populasi ikan di perairan tersebut cukup banyak beberapa pekan terakhir sejak aktivitas GAK meningkat.
Dia menjelaskan, dengan banyaknya ikan yang berada di sekitar gunung berapi itu, nelayan memanfaatkannya untuk mendapatkan hasil ikan dalam jumlah besar saat cuaca memburuk sekarang ini.
"Jika melaut di perairan lain hasil tangkapan lebih sedikit sehingga nelayan tetap nekat untuk melaut di dekat Anak Krakatau," kata dia.
Menurutnya, selain populasi ikan lebih banyak, ukuran ikan hasil tangkapan juga rata-rata berukuran besar yang membuat nelayan antusias melaut di perairan itu.
"Jenis ikan paling banyak didapatkan nelayan yakni ikan jenis Simba, Tongkol, kakap, kerapu dan ikan layang," terang dia.
Supandi, nelayan di daerah yang sama, mengatakan, sejak cuaca buruk banyak nelayan yang melaut di perairan dekat gunung berapi itu untuk mendapatkan ikan dalam jumlah besar.
Dia menerangkan, daerah sekitar Anak Krakatau juga terdapat pulau Sertung, Panjang dan Rakata sehingga ketinggian gelombang lebih tidak begitu tinggi karena terhadang pulau tersebut.
"Nelayan juga dapat langsung berlindung di pulau jika kondisi cuaca mendadak memburuk," ujar dia.
Namu, kata dia, sebelum melaut para nelayan membaca arah mata angin terlebih dahulu agar tidak terkena semburan abu dan pasir vulkanik.
"Jika angin mengarah ke selatan maka nelayan menangkap ikan di bagian utara GAK agar semburan material vulkanik tidak mengenai nelayan," kata dia.
Dia menambahkan fenomena meningkatnya aktivitas GAK sudah menjadi hal biasa bagi nelayan, asalkan berada di jarak aman dan membaca arah mata angin dahulu.
Menurutnya, nelayan yang melaut di sekitar Anak Krakatau adalah nelayan dengan kapal ukuran sedang, sementaraa nelayan dengan ukuran kapal kecil banyak yang beralih mencari kepiting akibat cuaca masih kurang mendukung saat ini.
Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Hamdani, Rabu mengatakan berdasarkan pengamatan pada Rabu pukul 00.01 hingga 11.28 WIB jumlah letusan tercatat sebanyak 72 kali.
Kemudian, gempa vulkanik dangkal sebanyak 20 kali, vulkanik dalam 30 kali, gempa tremor 39 kali dan 32 kali hembusan. (ANT-048/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010