"Berbagai peristiwa bencana alam yang menyebabkan akses masyarakat terputus seperti jembatan, menjadi inisiasi Vertikal Rescue Indonesia menggagas ekspedisi 1.000 jembatan gantung untuk Indonesia," kata Komandan Vertikal Rescue Indonesia Tedi Ixdiana melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Lurah sebut perbaikan jembatan Srengseng Sawah terganjal COVID-19
Ia mengatakan setelah banjir bandang di Garut, Jawa Barat Vertikal Rescue Indonesia menerima surat dari warga yang meminta bantuan dibangunkan sebuah jembatan. Setelah mendatangi lokasi, komunitas itu memutuskan membangun jembatan.
"Dalam tiga hari jembatan di Sungai Cimanuk ini bisa terbentang dan masyarakat bisa menyeberang," ujar dia.
Tidak hanya di Garut, Jawa Barat, saat Tedi berkunjung ke salah satu daerah di Indonesia timur, ia mendapat cerita seorang ibu rumah tangga yang kehilangan anaknya karena hanyut di terbawa arus sungai saat akan berangkat sekolah.
Beragam kejadian dan peristiwa yang dialami warga tersebut membuat Tedi dan rekan-rekannya semakin termotivasi membangun 1.000 jembatan untuk membantu masyarakat.
Secara umum, ujarnya, pada 2015 menjadi langkah awal sebuah ekspedisi menerobos pelosok Indonesia karena berhasil menyeberang jurang di tengah-tengah puncak Carstensz di Papua untuk membangun jembatan di daerah itu.
"Di Carstensz ketika akan mencapai puncak kita harus menyeberangi jurang," kata Tedi.
Saat kunjungan kelima, Vertikal Rescue Indonesia berinisiasi membangun jembatan tali baja. Jembatan tersebut merupakan salah satu hadiah dari Indonesia untuk dunia, ujarnya.
Baca juga: Warga pedalaman Lebak bersyukur jembatan gantung Ciberang rampung
Baca juga: Kementerian PUPR minta Komisi V DPR dukung program jembatan gantung
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021