Padang (ANTARA News) - Tim relawan Global Rescue Network (GRN) mengandalkan dua unit mobil "off road" untuk pembuka jalur darat dalam pendistribusian bantuan bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).
"Kita membawa dua unit mobil offroad untuk pembuka jalur darat menuju titik-titik pengungsian dari Sikakap --posko utama--, sehingga ada alternatif dalam pendistribusian bantuan korban tsunami Mentawai," kata Relawan GRN, Saifuddin Sofyan kepada ANTARA ketika hubungi dari Padang, Kamis.
Global Rescue Network sudah mengirimkan sebanyak 24 relawan yang tergabung di Sumbar dan datang dari Jakarta dengan spesifikasi keahlian.
Menurutnya, medan dalam pendistribusian bantuan bencana ke titik - titik pengungsian korban tsunami Mentawai, baru melalui jalur laut yang cukup berat dengan kondisi cuaca buruk.
Justru itu, GRN mencoba mencari alternatif melalui jalur darat dengan penelusuran mengandalkan dua unit mobil offroad, dan dua sepeda gunung.
"Kami sudah melakukan penelusuran jalur darat dengan dua sepeda gunung sekitar 41 km yang dipimpin langsung koordinator GRN Lodi Korwa," kata bapak usia 62 tahun itu.
Namun, belum merasa puas sehingga dua unit mobil offroad dikerahkan, sehingga diharapkan ditemui adanya jalur yang bisa mempercepat penyaluran bantuan ke pengungsi korban tsunami.
Terkait, ada beberapa dusun yang menurut masyarakat setempat ada yang bisa ditemu jalur darat, di antaranya Bulusat, Parourougat, Muntei, Tapak, Sabiret, Malakopak, Bake dan Balairaksok.
Sebab, hanya semata mengandalkan jalur laut dalam pendistribusian bantuan akan menjadi lambat, karena geografis perairan Mentawai yang dusun-dusun penduduk berada di pulau-pulau kecil.
Selain itu, kondisi belakangan cuaca perairan di kawasan Mentawai termasuk buruk, sehingga menyulitkan relawan dalam pendistribusian bantuan ke titik pengungsian.
Oleh karenanya, sangat dibutuhkan transportasi cepat untuk penyebaran distribusi bantuan untuk korban yang berada dipengungsian, terutama jalur udara dan darat.
"Tim GRN juga sudah memasang pemancar orari di Mentawai, pada Minggu (31/10) yang jangkauannya bisa terhubung secara nasional," kata pria delapan cucu yang ahli dalam bidang orari itu.
Menyinggung relawan GRN untuk misi kemanusian di Mentawai, Saifuddin menyebutkan, sesuai rencana akan berada di Mentawai hingga 11 November mendatang.
"Waktu di lapangan cukup fleksibe, jika masih diperlukan membantu dalam pendistribusian bantuan, kemungkinan bisa saja akan diperpanjang surat tugas para relawan," katanya.
Gempa dengan kekuatan 7,2 SR disusul gelombang tsunami dengan ketinggian capai 12 meter terjadi di Kabupaten Mentawai menyebabkan 428 orang meninggal dunia.
Korban yang mengalami luka-luka ketika terjadi gempa dan Tsunami yakni, 172 orang mengalami luka berat, 325 orang kondisi luka ringan. Warga yang berada pada tempat pengungsian sebanyak 15.097 jiwa.(*)
(T.KR-SA/T010/TR009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010