Boyolali (ANTARA News) - Ratusan warga asal Kecamatan Cepogo kembali mengungsi dan memadati pendopo Kantor Pemerintah Kabupaten Boyolali, Rabu malam, menyusul terjadinya semburan awan panas Gunung Merapi.
Ratusan pengungsi yang memadati pendopo pemkab tersebut dari Dukuh Jayan, Markan, Gondang, di Desa Gedangan dan Wonoganggu, Wonosari, Padansari, di Desa Wonodoyo, semuanya masuk wilayah Kecamatan Cepogo.
Ratusan pengungsi tersebut sebagian besar terdiri dari ibu-ibu, lansia, dan anak-anak. Para relawan dari PMI maupun pemkab setempat melakukan pendataan jumlah pengungsi untuk mempermudah penyaluran logistik makanan siap saji.
Menurut Yatno (47) warga Dukuh Jayan, Gedangan, Cepogo, warga Dukuh Jayan yang mengungsi di pendopo pemkab ini sebanyak 80 jiwa, karena mereka panik melihat semburan api dari puncak gunung.
"Semburan awan panas Merapi, terlihat jelas dari Dukuh Jayan, pada sekitar pukul 15.30 WIB. beberapa jam kemudian datang hujan abu, sehingga suasana menjadi geklap gulita," kata Yatno.
Menurut Yatno, kondisi huja abu yang mengakibatkan pandangan mata terbatas membuat warga semakin panik, sehingga mereka berlarian meninggalkan dukuhnya.
"Saya bersama lima anggota keluarga saya menumpang mobil pikup untuk menyelamatkan diri ke Boyolali Kota sejauh sekitar 12 kilomter," katanya.
Senada dikatakan warga asal Dukuh Pandansari, Desa Wonodoyo, Cipto Wardoyo (68), semburan awan panas Merapi cukup lama dan kemudian disusul hujan abu pekat yang membuat warga menjadi panik.
Menurut Cipto, warga kondisi panik tersebut membuat jalanan menuju pusat Kecamatan Cepogo menjadi semrawut. Bahkan, sejumlah mobil yang membawa pengungsi terpaksa berhenti karena sopir tidak dapat melihat jalan.
"Hujan abu itu, di wilayah Kecamatan Cepogo, sekitar pukul 17.00 WIB menjadi gelap gulita. Hal ini, warga bertambah panik," katanya.
Anggota DPRD Boyolali, Dwi Adi Nugroho, juga sebagai relawan bersama anggota PMI langsung turun tangan untuk melakukan koordinasi dengan Kesbangpolimas setempat untuk memberikan bantuan terhadap mengungsi di pendopo Pemkab.
Menurut Dwi, sekitar 800 jiwa asal Cepogo memadati ruang pendopo pemkab, mereka meninggalkan dukuhnya karena terancam bahaya bencana Merapi.
"Pemkab langsung menyediakan makanan siap saji untuk dibagikan pengungsi yang sejak sekitar pukul 18.30 WIB berdatangan ke pendopo," kata Dwi.
Dwi meminta agar warga tetap tenang dan bersabar menghadapi musibah bencana alam Merapi yang tidak tahu sampai kapan akan kembali normal. "Kita di tempat pengungsian berdoa agar diberikan keselamatan dari bencana ini". (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010