Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI atau NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menyatakan pihaknya akan mengawal langsung proses kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.

Pria yang akrab disapa Okto itu mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meloloskan atlet sebanyak mungkin di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

Selain itu juga sebagai dukungan terhadap grand design atau desain besar olahraga Indonesia yang dibuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang didalamnya menyebut Olimpiade adalah sasaran utama olahraga Indonesia.

"NOC Indonesia akan mengawal langsung proses kualifikasi untuk semua cabang olahraga sehingga bisa menambah pasukan di Olimpiade Paris nanti," kata Okto dalam konferensi pers virtual, Senin.

Baca juga: Riau Ega masih ingin tampil di Olimpiade Paris 2024

Ia pun mengaku sudah belajar banyak dari penyelengaraan Olimpiade sebelumnya, termasuk Tokyo, di mana Indonesia baru fokus mengejar tiket saat sudah mendekati pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan tersebut.

"Sedangkan negara lain sudah mempersiapkan diri sejak awal atau jauh-jauh hari. Kita banyak belajar, sehingga harus terstruktur sejak awal untuk bisa meloloskan banyak atlet," ujar Okto.

Selain ikut serta dalam pelaksanaan kualifikasi sejak awal, ia juga berupaya agar ajang untuk kualifikasi Olimpiade Paris nanti bisa digelar di Indonesia.

"Kami juga melihat beberapa kemungkinan, bukan hanya ikut kualifikasi, tetapi memungkinkan proses kualifikasi itu di Indonesia. Sangat mungkin, kita pernah menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Kita bisa menggelar event di Indonesia untuk kualifikasi Olimpiade Paris," tutur Okto.

Dalam kesempatan tersebut, ia pun berencana menjalin sejumlah kerja sama dengan negara lain yang memiliki prestasi di cabang olahraga tertentu. Ia mengambil contoh Jepang yang unggul di cabang olahraga judo.

"Kita bisa melakukan latihan dengan negara lainnya untuk proses peningkatan prestasi bersama, sesuai dengan grand design dari Kemenpora," terang Okto.

Baca juga: KOI upayakan bawa kejuaraan kualifikasi Olimpiade 2024 ke Indonesia

Dalam Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia mengirimkan 28 atlet. Cabang olahraga bulu tangkis menjadi yang terbanyak dengan 11 atlet. Kemudian angkat besi lima atlet dan panahan empat atlet.

Renang, dayung dan atletik masing-masing dua atlet. Sementara menembak dan selancar sama-sama memiliki satu atlet. Dengan jumlah tersebut, Indonesia mengakhiri Olimpiade Tokyo di posisi ke-55 dengan raihan 1 emas, 1 perak dan tiga perunggu.

Emas diraih dari pebulu tangkis ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara perak diraih Eko Yuli Irawan yang turun pada cabang angkat besi nomor 61kg putra.

Sementara perunggu masing-masing diraih dari cabang olahraga angkat besi melalui Windy Cantika Aisyah yang turun di kelas 49kg putri dan Rahmat Erwin Abdullah di nomor 73kg putra, serta pebulu tagkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.

Baca juga: Greysia/Apriyani sabet medali emas Olimpiade Tokyo
Baca juga: Eko Yuli Irawan sumbang perak untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Windy Cantika sumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021