Beijing (ANTARA News) - Meski tidak diperkuat dua bintang NBA, yaitu Yao Ming dan Yi Jianlian, China siap untuk menghadapi tantangan tim tangguh seperti Iran dan Korea Selatan dan mempertahankan medali emas cabang basket Asian Games Guangzhou 2010 yang akan dimulai 12 November mendatang.

Namun tuan rumah China saat ini sedang dibayang-bayangi kemungkinan sanksi dari FIFA, organisasi basket dunia, menyusul keributan saat menghadapi Brazil pada pertandingan persahabatan bulan lalu.

Iran, yang mengalahkan China yang tanpa diperkuat Yao, untuk merebut gelar juara Asia di Tianjin pada 2009, dipastikan akan tampil matian-matian di Asian Games 2010 untuk membuktikan bahwa kemenangan mereka tersebut bukanlah sebuah kebetulan.

Tidak diperkuat oleh pemain andalan Hamed Haddadi yang memperkuat klub basket NBA Memphis Grizzlies, pelatih asal Serbia Veselin Matic tidak punya pilihan lain selain mengganti Haddadi dengan Jaber Rouzbahani (2,22m).

Iran juga akan memanggil pemain masa depan Arsalan Kazemi yang saat ini bermain di klub universitas di AS.

Tanpa kehadiran Yao Ming, bintang Houston Rockets dan Yi Jianlian, pemain asal Washington Wizard, pelatih AS asal AS Bob Donewald akan mengandalkan kepemimpinan pemain senior Wang Zhizhi (33), pebasket pertama China yang berkarir di NBA pada 2001.

"Asian Games kali ini tidak akan mudah. Sebagai pemain tertua dalam tim, saya berharap kami bisa bermain lebih baik, tidak penting apa hasil akhirnya," kata Wang.

Wang akan dibantu oleh mantan pemain Los Angeles Lakers Sun Wei, point guard Liu Wei dan penembak jitu Zhu Fangyu. Mereka adalah pemain yang ikut mengantar China menempati peringkat 16 kejuaraan dunia di Turki beberapa waktu lalu.

Sementara itu FIFA akan memutuskan nasib tim nasional China sehubungan dengan perkelahian massal dengan Brazil pada 12 Oktober lalu.

Karena keterlibatan mereka dalam perkelahian tersebut, Donewald dan Zhu telah dijatuhi hukuman denda oleh Asosiasi Bola Basket China dan kemungkinan akan mendapatkan lagi hukuman skorsing oleh FIFA, termasuk di pertandingan Asian Games 2010.

Korea Selatan, salah satu tim kuat di Asia, siap untuk mengembalikan posisi ke kelompok elit dan keseriusan mereka dibuktikan dengan merekrut Lenny Wilkens, salah satu pelatih klub NBA, sebagai konsultan tim.

Keseriusan Korea Selatan dalam mempersiapkan diri juga sudah dibuktikan dengan berlatih di AS dan melakukan serangkaian pertandingan pemanasan di Eropa.

Selain mantan pemain NBA Ha Seung-Jin, pemain lain yang diandalkan adalah Eric Sandrin, pemain asal AS yang sudah mendapat kewarganegaraan Korea Selatan.

Tantangan dari Timur Tengah diperkirakan akan berasal dari Qatar yang dimotori forward Saad Abdulrahman Ali. Yang menarik dari tim Qatar adalah kecepatan dan kemampuan para pemain untuk meloncat tinggi.

Sementara tim terkuat dari Asia Tenggara, yaitu Filipina, mendapat pukulan karena Marcus Douthit, pemain asal AS dengan tinggi badan 2,11 meter, gagal mendapatkan kewarganegaraan pada saat yang diperlukan.

Lebanon dan Kazakhstan, dua negara yang secara tradisional menjadi salah satu kekuatan yang disegani, memutuskan tidak mengirim tim ke Asian Games.

Jordania yang untuk pertama kali mengirim tim ke kejuaraan dunia musim panas lalu di Turki, diperkirakan akan mengalami kesulitan untuk mengimbangi tuan rumah China dan tim tangguh lainnya karena kehilangan beberapa pemain kunci.(*)
AFP/a032/A016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010