Yogyakarta (ANTARA News) - Seismograf pada Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu, mencatat awan panas dari Gunung Merapi meluncur selama satu jam 15 menit tanpa henti.

Ini adalah luncuran awan panas dengan durasi terlama yang pernah terjadi saat erupsi Merapi.

Berdasarkan catatan BPPTK Yogyakarta, awan panas tersebut mulai terjadi sekitar pukul 14.37 WIB dan hingga berita diturunkan, seismograf di BPPTK masih terus merekam luncuran awan panas dan seluruh rekaman menunjukkan "over scale" (melewati ambang).

Sebelum muncul awan panas berdurasi cukup lama ini, aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak pukul 00.00-12.00 WIB yaitu 38 kali luncuran awan panas.

Sejak pukul 11.12 WIB, luncuran awan panas semakin sering terjadi dengan jarak antar awan panas cukup rapat.

Seluruh petugas di pos pengamatan Gunung Merapi telah diminta meninggalkan lokasi pengamatan agar terhindar dari bahaya awan panas Merapi.

Petugas di lapangan dan juga BPPTK yang memantau Gunung Merapi menggunakan kamera CCTV yang ditempatkan di Pos Plawangan, belum dapat memastikan arah luncuran awan panas karena cuaca berkabut, hujan dan angin cukup kencang.

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo mengatakan, durasi awan panas tersebut lebih lama dibandingkan awan panas yang keluar saat erupsi eksplosif Merapi pada 26 Oktober yaitu selama 33 menit tanpa henti.

Masyarakat diminta tetap berada di luar radius 10 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi dan tidak beraktivitas di badan-badan sungai yang memiliki hulu di Merapi. (*)

E013/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010