Cinangka, Banten  (ANTARA News) - Kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Selasa (2/11) mencapai 722 kali, jumlah tersebut lebih kecil di Hari Senin sebanyak 729 kali.

"Jumlah kegempaan yang terjadi di GAK masih kisaran 700, dan untuk hari ini data yang ada belum terekap dan dikalkulasikan," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudii.

Secara rinci jumlah kegempaan pada Selasa kemarin, untuk vulkanik dangkal (VA) berjumlah 6, vulkanik dalam 27, letusan 220 kali, tremor 219.

"Kami tidak bisa memprediksi, untuk hari-hari berikutnya, tetapi kami harap aktivitasnya bisa normal seperti sebelumnya, sehingga tidak ada lagi kepanikan warga," jelasnya.

Sedangkan untuk Senin (1/11), jumlah kegempaan GAK, dari 729, dengan rincian VB 31, VA 221, letusan 178, tremor 151 dan hembusan 148 kali.

"Untuk ketinggian asap rata-rata 100 sampai 1.700 meter, dengan warna kelabu kehitam-hitaman yang menggumpal," tambahnya.

Otoritas yang menangani Anak Krakatau sampai kini  masih melarang warga mendekat gunung itu dalam radius dua kilometer.

"Kami masih terus menghimbau kepada warga, nelayan atau siapapun agar tidak mendekat ke GAK sampai dua kilometer, karena pada radius tersebut sangat berbahaya," katanya menambahkan.

Sejak status GAK naik levelnya, dari satu menjadi level dua, dari perut gunung tersebut selain mengeluarkan material batu, juga gas beracun. (*)

ANT/B013/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010