Klaten (ANTARA News)- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta para pengungsi letusan Gunung Merapi agar bersabar tinggal di pengungsian dan tidak buru-buru pulang ke rumah sebelum situasi benar-benar aman.
Presiden mengatakan hal itu ketika meninjau korban letusan Gunung Merapi di Pos Pengungsian di Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu.
"Saya tadi baru saja ketemu sama Pak Surono, ahli Gunung Merapi. Beliau minta warga agar tenang dan berada di pengungsian dulu. Jangan pulang ke rumah masing-masing karena Merapi masih berbahaya," kata Kepala Negara didampingi Ibu Ani Yudhoyono.
Selama berada di pengungsian, kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan lain-lain dibantu pemerintah dan para donatur. "Kami ingin warga selamat dan saya juga selamat dari awan panas atau wedhus gembel yang dikeluarkan Merapi," kata Presiden.
"Untuk itu kami minta kepada para pengungsi yang ada di Dompol atau di tempat lainnya jangan buru-buru pulang kalau Merapi belum dinyatakan aman benar," katanya.
Presiden dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan dan donatur yang telah memberikan bantuan kepada para pengungsi di daerah perbatasan Provinsi D.I. Yogjakarta dan Jawa Tengah.
Warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010, sampai sekarang tersebar di tiga lokasi pengungsian, yaitu di Dompol sebanyak 1.312 orang, Keputran 2.600 orang, dan Posko Pengungsian Merapi Bawukan 5.110 orang.
Warga yang mengungsi di tiga Posko Pengungsian Merapi tersebut mereka berasal dari Desa Balerante, Sidomulyo, Tegalmulyo dan Kendalsari yang semuanya masuk wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Presiden dalam kunjungan ke Pos Pengungsian Merapi di Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Katen, antara lain didampingi Menko Kesra Agung Laksono, Menpora Andi A. Mallarangeng, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Kapolri Komjen Pol. Timur Pradopo, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
(J005/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010