Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pag hampir tidak bergerak, karena pelaku hati-hati dalam menyikapi pasar, meski dolar AS di pasar regional tak menentu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik satu poin menjadi Rp8.922-Rp8.932 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.923-Rp8.933.

Seorang analis Valas , Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku pasar lokal khususnya asing cenderung menunggu dana tambahan dari paket stimulus bank sentral AS yang akan dilempar ke pasar.

Dana paket stimulus itu diperkirakan sebesar 500 miliar dolar AS, ujarnya.

Akibatnya, menurut dia aktifitas perdagangan rupiah di pasar domestik masih belum aktif, karena pelaku pasar lokal juga menunggu reaksi pelaku asing.

Pelaku asing cenderung menahan diri, meski bursa regional menguat yang memicu indek harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat, katanya.

Rupiah, lanjut Rully Nova, sebenarnya berpeluang untuk naik lebih jauh, namun tertahan oleh Bank Indonesia (BI) yang melakukan intervensi pasar.

Apalagi cadangan devisa BI terus meningkat hingga mencapai 91,6 miliar dolar AS mengakibatkan BI tetap berada di pasar, katanya.

Laporan Badan Pusat Statistik mengenai laju inflasi yang membaik dan faktor fundamental ekonomi makro yang terus menguat maih belum memberikan dukungan terhadap pasar uang khususnya rupaih.

"Kami optimis pada Rabu siang rupiah akan kembali menguat lebih tinggi, apabila pelaku lokal aktif membeli rupiah," katanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010