Sikakap, Mentawai (ANTARA News) - Sekitar 200 orang relawan dan tim SAR mulai meninggalkan Sikakap, Pulau Pagai, Mentawai, setelah bertugas membantu tanggap darurat pascagempa 7,2 SR diikuti tsunami yang melanda daerah ini, Senin (25/10) malam.

Pantauan di Pelabuhan Laut Sikakap, Rabu pagi mendapati bahwa sekitar 200 orang relawan dan tim SAR itu tengah antri menaiki kapal perang KRI Teluk Cirebon nomor lambung 543.

Dari Pelabuhan Sikakap, KRI Teluk Cirebon berlayar menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang. KRI itu sebelumnya datang ke Sikakap Senin (1/11) membawa bahan bantuan dari TNI AL dan sejumlah jurnalis serta relawan yang akan bertugas di daerah ini.

Keberangkatan KRI ini ke Padang, sebelumnya dijadwalkan Selasa (2/11) namun ditunda akibat cuaca buruk di perairan laut Selat Mentawai yang akan dilewatinya.

Salah seorang relawan yang meninggalkan Sikakap, mengatakan, dirinya dan rekan-rekannya pulang setelah sepekan bertugas membantu tanggap darurat di Pulau Pagai.

Sekitar 350 orang lebih relawan dan tim SAR dalam dan luar negeri datang ke Sikakap untuk membantu pelaksanaan tanggap darurat pascagempa 7,9 SR yang melanda daerah ini.

Gempa diikuti tsunami itu menyebabkan 427 korban tewas dan 75 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, 173 orang luka berat dan 352 orang luka ringan serta hingga kini 15.097 orang masih mengungsi.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010